Meragukan TuhanSampel

Doubting God

HARI KE 2 DARI 7

Memikirkan Kembali Tomas

Mari kita kembali ke analogi rumah dari hari kemarin. Bayangkan seseorang datang untuk memperbaiki kebocoran, tapi Anda punya beberapa pertanyaan. Anda ingin tahu jika orang yang bertugas itu bisa diandalkan, benar? Itu pasti. Anda mungkin meminta daftar referensi atau bukti pekerjaan yang pernah mereka kerjakan sebelumnya.

Iman kita bekerja dengan cara yang sama. Kita semua ingin tahu jika Tuhan itu bisa diandalkan. Kita ingin percaya bahwa Dia adalah siapa yang Dia katakan dan bahwa yang dikatakan Alkitab itu benar.

Kadang-kadang kita merasa malu untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu, merasa seperti kita harusnya lebih memiliki iman. Tapi pertanyaan kita tidak berarti itu adalah akhir dari iman kita—seringnya itu adalah permulaan. Kita melihat bukti dari hal itu pada Tomas, salah satu 12 murid Yesus selama Dia ada di bumi.

Kita tidak tahu banyak tentang Tomas. Dia adalah seorang nelayan, dan dia sering mendapatkan reputasi buruk sebagai "Tomas si Peragu." Tapi bagaimana jika ada sesuatu yang lebih dari kisahnya?

Tomas mengajukan pertanyaan yang kebanyakan murid lainnya mungkin pikirkan. Contohnya, di dalam Yohanes 14, dia berkata kepada Yesus bagaimana mereka bisa mengikuti-Nya jika mereka tidak tahu kemana Dia pergi.

Dia memiliki keberanian untuk menunjukkan pertanyaan dan keraguannya, dan dengan begitu, ia menjaga relasinya dengan Yesus. Dalam Yohanes 11, kita melihat bahwa ia meragukan rencana Yesus, tapi ia tetap memilih untuk mengikuti-Nya.

Kemudian, dalam Yohanes 20, kita melihat catatan dimana ia paling dikenal—saat ia meragukan bahwa Yesus dibangkitkan dari maut.

Sebelum bergegas menghakimi, mari berhenti sejenak dan pikir apa yang Anda rasakan pada saat itu. Bayangkan Anda adalah Tomas. Anda punya segala gagasan tentang seperti apa ketika Mesias datang, dan Yesus menentang semua harapan itu.

Kemudian, Anda menyaksikan kematian rabi Anda. Dalam budaya itu, seorang rabi lebih dekat daripada seorang ayah. Tomas pasti telah hancur hatinya. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Anda mendengar bahwa Yesus bangkit dari maut.

Bagaimana Anda menanggapinya dalam posisinya?

Secara alamiah Tomas memiliki banyak pertanyaan dan keberatan. Dan seadilnya, murid-murid lainnya bukanlah pilar kekuatan.

Dalam Yohanes 20:19, kita melihat murid-murid lainnya berkumpul bersama di dalam ruangan yang terkunci, takut akan para pemimpin agama. Saat Yesus muncul, mereka percaya kepada-Nya, tapi iman mereka kemudian surut dan memudar. Bagaimana kita tahu hal ini? Karena seperti yang kita pelajari kemarin, bahkan dari perkataan Yesus yang terakhir, banyak dari mereka masih meragukan-Nya!

Jadi Tomas tidak ada di sana bersama teman-temannya, dan dia mendengar pengalaman ini secara tidak langsung dari salah satu murid lainnya. Dia bereaksi dengan sedikit ragu, berkata bahwa dia hanya akan percaya jika ia mendapatkan bukti.

Lihatlah bagaimana cara Yesus menanggapi keraguan Tomas dengan lembut dan belas kasih:

Kemudian Ia [Jesus] berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Yohanes 20:27 PBTB2

Yesus memberikan Tomas tepat yang ia butuhkan—kebaikan dan bukti.

Ya, Yesus melanjutkan dengan memuji mereka yang percaya namun tanpa bukti, tapi Dia tidak memarahi Tomas karena meminta bukti. Yesus menanggapi keraguan kita dengan cara yang sama.

Seperti Tomas, kita bisa datang kepada-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan dan keraguan kita, tahu karena Dia baik hati dan sabar terhadap kita bahkan dalam ketidakpercayaan kita.

Doa: Tuhan, kutahu bahwa Engkau layak dipercaya, tapi kadang aku bergumul untuk sepenuhnya percaya. Tunjukkan aku bukti dari kebaikan dan kesetiaan-Mu. Hari ini, aku membawakan-Mu pertanyaan tentang _________. Terima kasih atas kebaikan dan kesabaran-Mu di tengah-tengah keraguan-Ku. Bantulah aku untuk menaruh kepercayaan penuh kepada-Mu, dan tunjukkan aku cara untuk melewati keraguan ini dengan cara yang memperdalam relasi kita. Di dalam nama Yesus, amin.

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Doubting God

Bagaimana jika keraguan bukanlah lawan dari iman melainkan pintu masuk menuju iman yang lebih mendalam? Di dalam Rencana Bacaan Alkitab 7-hari yang menyertai seri khotbah Pendeta Craig Groeschel, kita akan mengetahui bahwa keraguan tidak menjadikan Anda orang Kristen yang buruk. Nyatanya, ini mungkin adalah bahan yang diperlukan dari pemuridan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Life.Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.life.church/