Rayakan YesusSampel
Bermimpi Saat Natal
Bacaan Hari Ini: Matius 2:13-21
"Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi." (Matius 2:18)
Bagi Irving Berlin, Natal justru mendatangkan kesedihan, bukan sukacita. Penulis lagu “White Christmas” tersebut kehilangan putranya yang masih bayi pada hari Natal tahun 1928. Lagu sendu yang merindukan kegembiraan masa Natal di masa lalu itu menjadi sangat terkenal semasa Perang Dunia II. Liriknya sangat mengena di hati para prajurit di medan perang yang bermimpi bisa merayakan Natal di kampung halaman.
Mimpi dan duka menjadi tema penting dalam kisah Natal. Lewat sebuah mimpi, seorang malaikat menjelaskan tentang kehadiran Yesus yang ajaib dalam kandungan Maria kepada Yusuf (Mat. 1:20). Orang-orang Majus diperingatkan lewat mimpi untuk menghindari Herodes yang kejam (2:12). Kemudian, seorang malaikat menyuruh Yusuf lewat mimpi untuk membawa Yesus lari ke Mesir (ay.13).
Mimpi-mimpi seputar Natal itu memang baik. Namun, kesedihan yang menyertainya telah melanda tiba-tiba bagaikan tamu yang tak diundang. Rahel menangis (ay.18), karena tak lama setelah kelahiran Kristus, seorang raja yang ketakutan membantai anak-anak yang tidak berdaya (ay.16). Dalam Injil Matius, Rahel, nenek moyang bangsa Israel, mewakili dukacita besar yang dirasakan oleh bangsa tersebut.
Adegan itu rasanya ingin kita hilangkan saja dari cerita tersebut. Mengapa harus ada kesedihan yang teramat besar dalam kisah teragung sepanjang masa ini?
Yesus sendiri satu-satunya jawaban yang memuaskan bagi pertanyaan tersebut. Sang Anak yang terhindar dari tragedi di Bethlehem itu, kemudian tumbuh besar dan menaklukkan tragedi-tragedi serupa, bahkan kematian itu sendiri, dengan mati dan bangkit demi kita semua. Segala pengharapan dan kesedihan kita mendapat jawabannya di dalam Dia. —Tim Gustafson
Apa saja kidung Natal yang berkesan bagi Anda, dan apa alasannya? Dalam masa Natal kali ini, adakah rasa duka, atau sukacita yang ingin Anda ungkapkan? Bagaimana cara Anda mengungkapkannya?
Bapa Surgawi, tidak jarang kesedihan justru melingkupi hati kami di masa Natal. Kumohon, nyatakanlah kehadiran-Mu kepada kami dengan cara-cara yang baru pada Natal kali ini.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Melalui renungan khusus "Rayakan Yesus", Anda akan ditolong untuk mengarahkan hati kepada Sang Imanuel dan dikuatkan untuk melayani sesama dengan kasih-Nya di masa Natal ini.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://santapanrohani.org/