Pernahkah Bertanya Mengapa? Sampel
![Ever Wonder Why?](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimageproxy.youversionapi.com%2Fhttps%3A%2F%2Fs3.amazonaws.com%2Fyvplans%2F28611%2F1280x720.jpg&w=3840&q=75)
Pernahkah Bertanya Mengapa Allah Mengasihi Anda?
Pernahkah Anda merasa sulit menerima kasih Allah bagi Anda? Kadang-kadang kita tahu bahwa Allah mengasihi kita, namun mudah untuk bertanya-tanya mengapa Dia begitu. Kita semua tahu bahwa kita telah mengacau dan tidak memenuhi syarat, namun mengapa Tuhan yang sempurna dan kudus masih memilih untuk mengasihi manusia penuh dosa dan tak sempurna seperti diri kita?
Inilah pertanyaan besar lainnya, namun kasih Allah hanya sedikit atau bahkan tak ada hubungannya dengan kita. Dan mengetahui hal itu adalah sungguh-sungguh kabar baik karena ini berarti bahwa kasih Allah tidak bergantung kepada kebaikan kita, tingkah laku kita, atau apapun yang kita lakukan dan tidak lakukan.
Jadi, mengapa Allah mengasihi kita? Meskipun tidak mungkin kita sepenuhnya tahu sisi surgawi yang ini, Kitab Suci memberikan kita beberapa alasan. Inilah beberapa di antaranya:
1. Kasih bukanlah sesuatu yang Allah kerjakan; kasih adalah siapa Dia. Di dalam 1 Yohanes, kita menemukan bahwa kasih bukanlah sekedar bagian dari Allah. Kita menyadari bahwa Allah adalah kasih. Gagasan apapun yang kita miliki mengenai kasih yang sejati datangnya dari Allah, yang adalah sumber dan gambaran dari kasih itu sendiri. Jadi Allah mengasihi kita karena kasih adalah bagian inti dari identitas-Nya.
2. Allah mengasih kita karena Dia menciptakan kita dan membentuk gambar-Nya pada kita. Allah adalah Pencipta kita, maka Dia sangatlah paham mengapa Dia menciptakan kita, tujuan yang Dia berikan kepada kita, dan potensi yang ada di dalam diri kita. Dan Dia tidak hanya menciptakan kita namun juga membentuk gambar-Nya pada kita, menyebut kita baik sekali. Jadi masuk akal bahwa Allah mengasihi dan merawat ciptaan-Nya.
3. Allah terlebih dulu memutuskan untuk mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. Allah menunjukkan kasih-Nya untuk kita dengan mengirimkan Yesus untuk mati bagi dosa-dosa kita bahkan sebelum kita mengenal apapun tentang Dia. Dan Kitab Suci berkata bahwa sejak awal mula, Allah tahu Ia akan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya lewat Yesus. Ketika berpaling kepada Yesus, kita menjadi anak Allah—keluarga-Nya didirikan melalui kasih dan karunia yang tak layak diterima.
Mungkin ada banyak alasan lain mengapa Allah memilih untuk mengasihi kita, namun kabar luar biasanya adalah karena kasih adalah siapa Dia, dan karena Allah tak berubah, kita tahu bahwa kasih-Nya bagi kita tidak akan pernah hilang.
Kasih Allah tidak tergantung kepada kita—sepenuhnya terkait dengan siapa Dia. Roma 8:38-39 mengingatkan kita bahwa tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah. Tak ada yang bisa Anda lakukan untuk membuat Allah lebih mengasihi Anda daripada sekarang. Dan tak ada yang bisa Anda lakukan yang membuat Dia kurang mengasihi Anda daripada sekarang.
Jadi jika Anda sedang bergumul untuk mendapatkan kasih Allah, ingatlah bahwa ini bukan tentang Anda. Ini tentang Allah yang menciptakan Anda menurut gambar-Nya, sebagai anak-Nya. Dan mengetahui hal itu akan membangun iman kita, mengingatkan kita akan sifat Allah, dan membantu kita menerima kasih-Nya yang tanpa syarat dan tak pernah berubah.
Doa: Tuhan, terima kasih karena menciptakan kami menurut gambar-Mu dan menyebut kami baik. Meski kami masih berdosa, Engkau menunjukkan kasih-Mu yang besar kepada kami dengan mengutus Yesus bagi kami, dan saya selamanya bersyukur atas karunia itu. Terima kasih karena mengangkat saya ke dalam keluarga-Mu lewat Yesus. Bantulah saya untuk menerima kasih-Mu dan menyebarkannya kepada sesama. Di dalam nama Yesus, amin.
Tantangan: Buatlah sebuah daftar kutipan ayat yang mengingatkan Anda akan kasih Allah bagi Anda. Pada hari-hari ketika sulit bagi Anda untuk menerima hal itu, kembalilah ke daftar itu dan ingatkan diri Anda tentang kebenaran Firman Allah.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
![Ever Wonder Why?](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimageproxy.youversionapi.com%2Fhttps%3A%2F%2Fs3.amazonaws.com%2Fyvplans%2F28611%2F1280x720.jpg&w=3840&q=75)
Bagaimana jika iman itu bukanlah tentang mengetahui segala jawaban yang benar dan lebih tentang menanyakan pertanyaan-pertanyaan sulit? Jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa Allah kelihatannya tidak adil, mengapa Dia tidak selalu menjawab doa-doa kita seperti yang kita harapkan, atau mengapa Allah yang pengasih menciptakan neraka, maka Rencana Bacaan Alkitab selama 7 hari, bersama-sama dengan seri "Pernahkah Bertanya Mengapa?" dari Pastor Craig Groeschel, ditujukan untuk Anda.
More