Apologetika 101Sampel

Apologetics 101

HARI KE 2 DARI 7

Gagasan

Budaya kita membanjiri panca indera kita dengan gagasan-gagasan—iklan, pemrograman, perbincangan, pesan teks. Semua kebisingan ini terlihat seperti potongan-potongan informasi yang acak, netral, tapi jika kita lihat lebih dekat, kita menyadari bahwa setiap potongan informasi mengandung proposal dari cara dunia bekerja.

Gagasan yang disampaikan mungkin benar atau salah, tetapi mereka tidaklah netral. Mereka memiliki kekuatan, baik maupun buruk, untuk mengubah cara kita melihat dunia. Seiring waktu, muncul pola-pola yang mengandung gagasan-gagasan tertentu menjadi satu dan menyesuaikan hidup kita dengan nilai dan cara hidup. Gagasan-gagasan yang kita temui mungkin rumit, tapi itu tidaklah acak.

Kita dipengaruhi, bahkan walau hanya oleh dorongan kecil, oleh informasi ini. Rata-rata manusia membuat beberapa keputusan besar setiap harinya (Haruskah saya mempelajari uji ini?) dan sepuluh ribu sampai dua puluh ribu keputusan-keputusan kecil (Haruskah saya memakan keripik kentang dulu atau roti lapis?). Secara bersama-sama, yang memengaruhi keputusan-keputusan kita akan berdampak kepada cara hidup kita dan bahkan arah dari hidup kita.

Kewalahan, banyak yang "mengabaikan" dan meyakini apa pun yang dikatakan pada mereka. Sejarah bercerita tentang bagaimana orang yang tidak berpikir menjadi korban dari suatu gagasan. Ciri-ciri dari generasi muda adalah ketidakpuasan dengan pendekatan "Begitulah adanya, jadi berhentilah bertanya" terhadap pertanyaan-pertanyaan sulit. Mereka mendambakan makna dan pengetahuan kemana mereka harus pergi lebih daripada melihat dunia di dalam "potongan dan bagian kecil," seperti yang dikatakan Francis Schaeffer, melihat gambaran besarnya.

Yang kita perlukan adalah sebuah peta. Peta memberikan model mental yang jelas dari medan yang harus kita lewati. Peta yang bagus menunjukkan beragam kota, jalan raya, dan petunjuk yang ditempatkan dalam hubungan satu sama lain. "Peta gagasan" akan menggambarkan kontur dari dunia pikiran dan membantu kita untuk mengolah informasi yang kita temukan. Semakin akurat peta kita, semakin kita mudah memahaminya. Di dalam peta kehidupan, ada lima petunjuk utama—lima pertanyaan yang kita harus tanyakan dan jawab apakah kita mau atau tidak.

Tentu saja, menguasai dunia gagasan adalah pekerjaan yang rumit. Saya merenungkan ini setiap kali saya mengunjungi Perpustakaan Bodleian di Universitas Oxford. "The Bod" adalah salah satu perpustakaan besar dunia dan tempat penyimpanan lebih dari sebelas juta buku dan artefak. Saat Anda membayangkan menara megah di Oxford, ingat pernyataan rasul Paulus "Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10:5). Ada berapa banyak pikiran di dalam semua buku-buku itu? Bagaimana satu orang bisa menguasai semuanya?

Orang bijaksana selalu merasa kewalahan karena seberapa banyaknya yang harus diketahui. Bahkan Raja Salomo berkata, "Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya" (Pengkhotbah 12:12). Pikirkan seberapa banyak buku yang telah ditulis selama berabad-abad dan milenia semenjak ia mengatakan itu! Dunia gagasan masa kini lebih rumit dari yang sebelumnya. Gagasan mana yang harus kita anggap serius? Mana yang harus kita abaikan karena sembrono, tidak sesuai, atau benar-benar konyol? Dan mana yang harus kita tentang secara aktif karena berbahaya?

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Apologetics 101

Dengan hanya 17% dari orang percaya hari ini yang sanggup menjelaskan dan mempertahankan keyakinan Kekristenan mereka, kita perlu mempelajari dasar-dasar untuk melibatkan budaya dan mempertahankan iman kita, penerapan dari apologetika. Diambil dari buku baru Summit Ministry "Memahami Iman."

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jeff Myers dan David C Cook yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://davidccook.org/