KesembuhanSampel
Beristirahat Dalam Hadirat Tuhan
Kalau tubuh kita sakit, kita bisa meminta izin dari pekerjaan untuk beristirahat dulu sampai kita pulih. Tapi kalau hati kita yang sakit, tidak tersedia “izin sedang sakit hati”. Kita tetap harus bekerja, mengurus anak, menyelesaikan tugas kuliah, mengajar, melayani, dan melakukan banyak kegiatan lainnya.
Bukan hanya secara jasmani, tetapi secara emosional dan rohani, kita tidak dirancang untuk hidup yang tanpa istirahat. Justru Tuhan sengaja menentukan waktu di mana kita bisa beristirahat, yaitu hari Sabat. Begitu pentingnya Tuhan memandang ini, sampai Dia menetapkan umat-Nya untuk memelihara hari Sabat sampai turun temurun (Keluaran 31:12-17).
Jadi, sekalipun tidak ada “izin sedang sakit hati”, kita selalu punya tempat perhentian yang dari Tuhan. Untuk berhenti sejenak dari berusaha, mencoba, bekerja, untuk beristirahat dalam hadirat-Nya. Bukankah Yesus sendiri juga mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan mendapatkan kelegaan?
Hidup berjalan terus; tidak bisa berhenti total sebentar, tidak menunggu kita sembuh dulu baru berjalan kembali. Kita yang harus secara sengaja berhenti sejenak, memilih untuk memberikan waktu khusus untuk datang kepada Yesus.
Seperti luka fisik yang memerlukan tidur yang cukup agar bisa lebih cepat pulih, hati dan jiwa kita juga memerlukan istirahat yang cukup dalam hadirat Tuhan. Ini merupakan paradoks yang indah: justru waktu kita berserah; percaya bahwa Tuhan pegang kendali atas hidup kita dan beristirahat dalam Dia, kita mendapatkan kekuatan yang baru, dan mengalami restorasi hati—kelegaan, ketenangan, dan rasa aman.
Alami
Ambil hari di mana Anda bisa masuk ke dalam Sabat, untuk beristirahat sejenak di dalam hadirat-Nya.
Doa
Terima kasih Tuhan Yesus, oleh bilur-bilur-Mu aku sembuh dan dipulihkan. Kiranya dalam kemerdekaan hidup, aku akan lebih berhati-hati dalam berkata, berpikir, dan bersikap. Kiranya setiap lukaku sembuh total, dan izinkan aku untuk membantu orang lain agar mengalami kesembuhan dalam Engkau. Terima kasih Tuhan. Amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Tidak ada orang yang ingin terluka. Tapi kenyataannya, hidup tidak bebas dari luka. Untuk luka jiwa, banyak orang bergumul untuk pulih maupun berusaha menutupi hati yang hancur agar terlihat tegar dari luar. Padahal, kita memiliki penyembuh luka yaitu Tuhan Yesus Juruselamat manusia. Melalui renungan ini, kita akan datang kepada Yesus untuk semua luka di hidup kita.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://jpcc.org