Mengejar Hati TuhanSampel

Anda akan Menemukannya

Akhirnya, Daud menjadi raja dari seluruh Israel beberapa dekade setelah pemuda gembala itu dipilih paling akhir oleh Samuel. Kisah di antaranya juga hampir-hampir terlalu mencengangkan untuk sebuah film Hollywood. Daud mengalami puncak-puncak gunung dan lembah-lembah baik secara kiasan maupun harafiah dalam perjalanannya untuk menjadi raja. Dan dramanya tidak berhenti sampai di sini. Namun begitu, yang paling terlihat adalah objek dari pengejarannya. Daud tidak dicatat sebagai lelaki yang mengejar tahta. Dia diingat sebagai seseorang yang mencari hati Tuhan. Bagaimana jika Anda menemukan apa yang Anda cari? Bagaimana itu berdampak kepada Anda dan kelompok kecil Anda?

Setelah ia menjadi Raja, Daud terus mencari Tuhan untuk hikmat, dan Tuhan berulang kali memberikannya. Namun, kita melihat di dalam Mazmur bahwa Daud tidak sekadar datang kepada Tuhan dengan pertanyaan-pertanyaan, dia juga mencari hati Tuhan dengan puji-pujian yang banyak, rasa hormat yang tinggi, dan pemujaan. Kehidupan Daud, kesalahan-kesalahan dan semuanya, memberikan salah satu contoh terbaik dari sebuah hati yang dipersatukan dengan penciptanya. Ada kabar baik: jika kita mendekat kepada Tuhan, Dia akan mendekat kepada kita. Ingat, kedekatan Daud kepada Tuhan muncul satu milenium sebelum Yesus, yang wafat dan kebangkitannya membuat hati Tuhan yang tidak terbatas menjadi lebih mudah diakses. Jangan sia-siakan itu. Mari kita cari hati Tuhan dan pimpin orang untuk menjadi pengikut Kristus yang sepenuhnya berbakti.

Saran dari Pemimpin: Pemimpin yang mencari hati Tuhan—akan menemukannya.