KRISTEN DAN KEBAHAGIAANNYASampel

Mencari Kebahagiaan

Hari itu, transportasi umum memang tidak sepadat biasanya. Ketika menunggu bus datang, semua mata tertuju kepada seorang anak remaja yang tiba-tiba batuk dengan cukup keras. Beberapa orang seolah hendak mengambil jarak, sampai akhirnya ibunya berkata, “Ka Anda sih udah dibilangin jangan makan mecin terus pas di rumah malah ngeyel. Batuk kan sekarang?” Mendengar kalimat tersebut, kerutan dahi beberapa orang mulai longgar kembali.

Entah berapa kali juga kita harus menanggung akibat dari kesenangan atau kesukaan sesaat yang berdampak tidak baik jika dilakukan. Bukan hanya dalam hal makanan, mungkin kebiasaan lain seperti menonton film, bermain game, memakai obat terlarang, dll. Ini menyenangkan, menjadi argumen terkuat kita. Ya, siapakah di dunia ini yang tidak ingin melakukan sesuatu yang membuatnya bahagia?

Adam dan Hawa pun sama ketika diimingi menjadi sama seperti Allah dengan memakan sebuah buah yang tampak menarik hati. Betapa menyenangkan melihat buah serta gambaran yang dapat diberikan oleh buah tersebut. Maka, mereka pun jatuh ke dalam jebakan iblis dan memakannya, yang dengan kata lain, melanggar perintah Allah. Namun dalam situasi yang harus dihadapi Adam dan Hawa itu, Allah hadir mencari mereka. Allah tidak menjauh, sekalipun murka-Nya tak terhindarkan.

Apakah hal yang paling membuat Anda bahagia saat ini? Apa yang akan terjadi apabila Anda tidak mendapatkannya? Apa makna kehadiran Allah di dalam hidup Anda?