KRISTEN DAN MEDIA SOSIALNYASampel
Berpikir Kritis
Sikap kritis dapat menghindarkan seseorang dan masyarakat sekitarnya dari marabahaya yang disebabkan oleh memercayai berita hoaks. Sikap inilah yang dimiliki oleh jemaat Berea. Dalam salah satu kota yang disinggahi rasul Paulus dalam perjalanan misinya, Berea dan orang-orang Yahudi di sana mendapatkan catatan tambahan oleh Sang Penulis. Dituliskan, bahwa jemaat di kota tersebut “menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah Para Rasul 17:11).
Berpikir kritis merupakan kemampuan dan kemauan yang harus dimiliki dan terus diasah oleh semua orang di era banjir informasi seperti sekarang ini. Jika tidak, maka seseorang berisiko “diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan” (lih. Efesus 4:14). Jemaat Galatia, misalnya, sempat berbalik dari Injil Kristus dan mengikuti injil lain, yang serupa-tapi-tak-sama dari apa yang telah diberitakan oleh para rasul (lih. Galatia 1:6-7). Mereka memercayai, bahwa iman kepada Kristus saja tak cukup, melainkan harus dibarengi dengan melakukan hukum Taurat seperti sunat dan sebagainya.
Ajaran tersebut sangat ditentang rasul Paulus, sampai-sampai ia menuliskan, bahwa malaikat dari surga pun akan terkutuk apabila memberitakan injil yang berbeda dari Injil Kristus (lih. Galatia 1:8). Mengapa rasul Paulus begitu keras menentang injil yang lain? Apakah ini soal ego karena ada saingan? Tentu bukan itu, melainkan karena Injil Kristus memang tidak bisa ditawar, dan segala pemikiran di luar itu berujung kepada kebinasaan.
Di segala zaman, di dunia nyata maupun di dunia maya, kewaspadaan untuk berpikir kritis senantiasa dibutuhkan apabila seseorang sungguh-sungguh ingin mendapatkan kebenaran. Di era banjir informasi, kewaspadaan dan sikap kritis perlu ditingkatkan berlipat kali. Setiap murid Kristus perlu berpikir kritis dan mengajukan pertanyaan yang tepat, sebagaimana disebutkan dalam Amsal 18:17 (VMD), “Orang yang pertama berbicara tampaknya selalu benar hingga seseorang datang dan mengajukan pertanyaan yang tepat.”
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Di era informasi, media sosial yang dirancang sedemikian rupa untuk mengisi celah-celah kebutuhan manusia, seperti informasi, pengakuan, dan aktualisasi diri, memikat jutaan dan bahkan milyaran orang di dunia, termasuk di dalamnya: orang-orang Kristen. Apa saja tantangan bermedia sosial bagi seorang Kristen dan bagaimana ia harus bersikap seturut dengan firman Tuhan? Renungan-renungan berikut ini akan menolong Anda merefleksikannya.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Perkantas Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://perkantas.net/