KRISTEN DAN MEDIA SOSIALNYASampel
Tolak Hoaks!
Bulan Maret 2020, sekitar 300 orang di Iran dikabarkan meninggal karena meminum cairan methanol yang dikabarkan dapat menjadi membunuh virus korona di dalam tubuh. Mereka tidak meninggal oleh karena dibunuh atau bunuh diri, melainkan karena memercayai berita hoaks, yang sayangnya, tidak mereka selidiki lebih lanjut tentang kebenarannya.
Hoaks menjadi ancaman serius, khususnya bagi masyarakat di era informasi, karena—seperti contoh di Iran—dapat membahayakan nyawa manusia. Itulah sebabnya di Indonesia, membuat dan menyebarkan hoaks yang membahayakan masyarakat, meskipun dengan alasan iseng atau bercanda, merupakan tindak pidana dan pelakunya dapat dihukum penjara.
Seperti virus korona, hoaks atau kabar bohong dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan grup-grup WhatsApp, karena seringkali yang menyebarkannya sendiri tidak menyadari dan tidak memeriksa kebenarannya. Virus hoaks hanya dapat dibendung oleh orang-orang yang mau meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, untuk mencari tahu kebenaran dari kabar sumir yang diterima, dan membuat sanggahan atas hoaks dengan sumber-sumber teruji dan terpercaya.
Dan, seorang murid Kristus sebagai manusia baru seharusnya menjadi orang yang terdepan dalam memverifikasi berita yang belum jelas kebenarannya dan memutus rantai penyebaran hoaks, baik di dalam percakapan sehari-hari, maupun di dalam percakapan dunia maya, seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, dan sebagainya. Karena setiap manusia baru dipanggil untuk “membuang dusta” dan “berkata benar seorang akan yang lain” (lih. Efesus 4:25).
Pengendalian diri adalah kunci untuk memutus rantai penyebaran hoaks, dan setiap manusia baru seharusnya memiliki dan melatih buah roh ini. Ia sudah seharusnya tidak terburu-buru menyebarluaskan berita yang belum terjamin kebenarannya, dan berani menegur teman atau anggota keluarga yang sering membagikan hoaks. Itulah wujud kasihnya kepada sesama.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Di era informasi, media sosial yang dirancang sedemikian rupa untuk mengisi celah-celah kebutuhan manusia, seperti informasi, pengakuan, dan aktualisasi diri, memikat jutaan dan bahkan milyaran orang di dunia, termasuk di dalamnya: orang-orang Kristen. Apa saja tantangan bermedia sosial bagi seorang Kristen dan bagaimana ia harus bersikap seturut dengan firman Tuhan? Renungan-renungan berikut ini akan menolong Anda merefleksikannya.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Perkantas Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://perkantas.net/