Broken Home Sampel

TERIMA TERLEBIH DAHULU

Hal-hal yang mengakibatkan situasi broken home sangat beraneka ragam. Adapun faktor-faktor yang seringkali menjadi pemicu terjadinya rumah tangga yang retak menurut Sciencealert adalah  menikah di usia remaja atau lebih dari 32 tahun, suami tidak bekerja full time dan lingkungan menuntut sebaliknya, rendahnya tingkat pendidikan, sering merendahkan pasangan, terlalu sering kabur dari konflik, dan mendeskripsikan hubungan secara negatif. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan rata-rata data yang ada dan bukan berarti faktor mutlak. 

Kamu harus tahu bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan yang buruk untuk anak-anaknya. Tetapi, jika kamu diizinkan berada di situasi keluarga yang seperti ini, artinya Tuhan punya maksud yang baik dan tujuan yang besar dalam hidupmu. Seburuk apapun keluargamu, kamu tidak sendiri. Kalau saat ini kamu merasa tidak dikasihi oleh orang tuamu,  menangis karena pertengkaran ayah dan ibumu, dan kalau hari ini orangtuamu tidak menganggap kamu berharga, ungkapkanlah semua itu di hadapan Tuhan dan minta supaya Dia membalut luka-lukamu. 

Tak perlu menyangkali semua penderitaan yang kamu alami atau larut dalam penderitaan tersebut sehingga membuat kamu merasa hidupmu tidak berharga. Jangan pernah  berpikir kalau hidupmu tidak berarti karena semua latar belakangmu. “The bigger the burden, the better the blessing.” -@listen.drp Apapun masa lalu dan situasi pahit yang saat ini, semua ada karena hal itu membentuk diri kita dan mengarahkan kita kepada hal yang suatu saat akan kita syukuri. Perlu diketahui bahwa sebelum semua yang kita alami terjadi, Tuhan menetapkan kita sebagai ciptaan yang baru dan serupa denganNya, 2 Korintus 5:7 mengatakan “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan baru. Hal-hal yang lama sudah berlalu, lihatlah hal-hal yang baru sudah datang dan pastikan imanmu menerimanya terlebih dahulu.