Kitab AyubSampel

KEKUATAN MANUSIA ITU ADA BATASNYA

Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan. (Ayub 14:1-2)

Sehebat apapun dan sepintar apapun atau sekaya apapun dia, bahwa manusia itu ada batasnya. Ingatlah kalau kita tidak selamanya muda dan kuat, sebab suatu saat kita pun akan menjadi tua, bisa sakit-sakitan dan pada akhirnya akan meninggalkan dunia ini. 

Jangan kita berpikir, aku masih muda dan kuat, namun untuk urusan ibadah dan melayani Tuhan nanti saja kalau umur sudah banyak dan aku udah pensiun kerja. Ini salah, justru selagi kita masih muda dan masih kuatlah kita harus giat melayani Tuhan. Bahkan sampai kita sudah lanjut umur tapi masih kuat, teruslah giat di dalam pekerjaan Tuhan. Berilah yang terbaik kepada Tuhan karena Tuhan telah lebih dahulu memberikan yang terbaik kepada kita.

Mungkin kita berkata, aku ingin memberikan yang terbaik kepada Tuhan, tetapi aku hanyalah orang yang biasa dan masih bergumul dengan masalah ekonomi. Dulu Ayub adalah orang yang kaya raya dan terhormat, tetapi setelah sudah habis semua kekayaannya dan menderita penyakit yang aneh, semua orang menjauh dari padanya. Manusia selalu mengukur segala sesuatu dengan kemampuan sendiri, padahal manusia itu terbatas. Solusinya adalah kita perlu menyatu dengan Tuhan. Kita yang terbatas menyatu dengan Dia yang tidak terbatas, maka kita dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Percayalah, bahwa di dalam kuat kuasaNya kita pasti dapat memberikan yang terbaik. 

Kita yang terbatas menyatu dengan Dia yang tidak terbatas, maka kita dapat melakukan hal-hal yang luar biasa