Kitab AyubSampel

BERGAUL KARIB DENGAN SUMBER HIKMAT

Tetapi roh yang di dalam manusia dan nafas yang Mahakuasa itulah yang memberi kepadanya pengertian (Ayub 32:8)

Setiap kita butuh yang namanya “Hikmat”. Hikmat tidak sama dengan pengetahuan dan pengetahuan bukanlah hikmat. Jika pengetahuan diibaratkan seperti sebuah kapal, maka hikmat adalah kompasnya. Hikmat adalah arah dan tujuan. Archimedes ketika dia berendam dan badannya mengapung menemukan hukum Archimedes, itu namanya pengetahuan. Berbeda dengan Wright bersaudara orang yang membuat pesawat yang beratnya berton-ton bisa mengapung di udara, karena Wright bersaudara tahu bagaimana menggunakan hukum Archimedes menjadikan pesawat terbang di udara, itulah hikmat. Banyak orang pintar yang tidak memiliki hikmat dan akhirnya kepintarannya disalahgunakan. Hikmat yang akan menuntun setiap daripada kita untuk sampai pada tujuan, dan rencana yang Tuhan sudah siapkan buat setiap kehidupan kita. 

Hikmat menentukan kemana kita harus pergi dan bagaimana menggunakan apa yang kita miliki (talenta, kepintaran, berkat) di hidup ini. Meskipun seseorang itu bodoh dalam kacamata dunia tetapi saat dia memiliki hikmat, maka ia pun akan berhasil dalam hidupnya. Ia akan sampai pada apa yang menjadi tujuan dan rencana yang Tuhan sudah siapkan hanya dengan hikmat. Kita bisa mendapatkan hikmat dan menjadi berhikmat saat kita bergaul karib dengan sumber hikmat itu, yaitu; Tuhan Yesus sendiri. Lewat bergaul karib dengan Roh-Kudus yang ada di dalam hidup kita, kita bisa mengetahui suaraNya, dan kita bisa di tuntun untuk menjadi pribadi yang lebih berhikmat, untuk akhirnya kita bisa sampai pada tujuan dan rencanaNya buat setiap kehidupan kita. 

Banyak orang sukses di dalam dunia ini, namun belum tentu berhikmat. Tetapi saat kita berhikmat pasti kita akan menjadi sukses