Kitab AyubSampel

CARA PANDANG 

Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati. (Ayub 5:2)

Sahabat-sahabat Ayub datang kepada Ayub dan mencoba memberikan pandangan mereka tentang keadaan yang tengah menimpa Ayub. Mereka mengemukakan pendapat tentang mengapa musibah ini menimpa Ayub dan kira-kira apa solusinya. Banyak orang di sekeliling kita yang baik hati, mereka menaruh simpati kepada kita saat kita sedang lemah, mungkin tidak semua pendapat mereka kita terima, namun kita berterima kasih atas simpati mereka kepada kita. 

Ayub juga demikian, dia mencoba memberikan pendapat terhadap pandangan sahabat-sahabatnya. Memang pandangan kita terhadap sesuatu akan dapat menentukan seperti apa sikap kita. Saat Ayub dan sahabat-sahabatnya melihat situasi Ayub, mereka coba membandingkan Ayub dengan orang fasik. Pandangan mereka membandingkan penderitaan Ayub dan kehidupan orang fasik memang dapat membuat sikap menjadi salah. 

Orang yang saleh mengapa bisa menderita, sementara ada orang yang hidupnya menolak untuk percaya Tuhan tetapi malah hidupnya terlihat bahagia. Jika kita salah dalam cara pandang, maka sikap kita akan menjadi iri kepada mereka. Atau mungkin ada orang yang telah mengkhianati atau berlaku curang kepada kita, lantas bagaimana cara pandang kita terhadap orang itu? 

Ayub terus bergumul atas penderitaan dan komentar sahabatnya. Jika kita di posisi Ayub bagaimana cara pandang kita? Biarlah kita memandang kepada Tuhan sumber segalanya, yang sanggup mengubahkan cara pandang kita terhadap segala keadaan seperti Tuhan memandang. 

Biarlah kita memandang kepada Tuhan sumber segalanya, yang sanggup mengubahkan cara pandang kita terhadap segala keadaan seperti Tuhan memandang