STRATEGISampel

Strategi 2

Salah satu strategi yang harus ada dalam kehidupan Kekristenan kita adalah strategi dalam memilih para pemimpin atau pelayan Tuhan. Artinya memilih seorang pemimpin atau pelayan Tuhan itu tidak boleh sembarangan saja, tapi perlu rencana yang cermat sehingga menghasilkan orang- orang yang berkualitas. Tuhan akan melakukan hal yang sama (memakai strategi) ketika Dia memilih seorang pemimpin. Ketika Tuhan mau membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, Tuhan tidak langsung mengeluarkan bangsa Israel begitu saja dari Mesir. Hal pertama yang Tuhan lakukan adalah mempersiapkan seorang pemimpin. Maka dipilih-Nyalah Musa, lalu diperintahkan untuk pergi ke Mesir menghadap Firaun, meminta agar bangsa Israel diperbolehkan keluar dari Mesir.

Jadi penting sekali agar kita memiliki perencanaan dan strategi yang baik saat memilih pemimpin atau pelayan Tuhan:

1. Minta hikmat dan Tuntunan Roh Kudus. Yang paling pertama yaitu dengan cara berdoa dalam Roh dan meminta hikmat kepada Tuhan akan siapa yang paling tepat menjadi pemimpin sesuai kehendak-Nya. Oleh sebab itu sebaiknya berdoa dengan tekun hingga Tuhan berikan jawaban yang terbaik di dalam memilih pemimpin yang tepat (lingkungan gereja, masyarakat maupun kantor. Selanjutnya minta tuntunan Roh Kudus, maka Dia akan mengarahkan kita pada pimpinan yang baik sesuai dengan kehendak Bapa di surga. Jadi libatkanlah Tuhan dalam setiap perencanaan kita.

2. Memiliki Karakter Yang Baik Dan Dapat Membangun. Berikutnya pastikan agar calon pemimpin atau pelayan yang dipilih penuh dengan buah-buah Roh Kudus di dalam hidupnya. Dalam hal ini pastikan untuk mengetahui kehidupan calon pemimpin yang sesuai dengan kehendak Bapa. Sebab pemimpin yang penuh karakter tentunya berbeda dengan pemimpin yang tidak mengenal Allah. Jadi penilaian kita itu harus didasarkan pada kebenaran firman Tuhan dan nilai- nilai Kerajaan Allah yang dihidupinya. Jangan menilai seseorang dari penampilan fisik atau kata-kata manisnya. Rasul

Paulus mempercayakan pelayanannya kepada Timotius karena ia mempunyai karakater yang baik serta ia dapat membangun: iman yang tulus, dapat dipercaya, dan cakap mengajar orang lain (I Tim. 4:12 & II Tim. 2:2).

Quote: “Para pemimpin yang baik harus terlebih dahulu menjadi pelayan yang baik”