Ketika Tragedi MenghantamSampel

When Tragedy Strikes

HARI KE 3 DARI 5

Hidup Tanpa Ketakutan

Ada suatu tanggapan kedua yang juga sangat penting: Kita harus berani untuk menghadapi tragedi apapun dengan kepala dingin—dengan kebulatan tekad dan tanpa ketakutan. Kita bukanlah orang-orang yang ketakutan. Kita tidak tiba-tiba saja menyerah karena sesuatu menakutkan diri kita. Saat ini mungkin ada beberapa dari Anda yang sedang sangat ketakutan atau dipenuhi dengan ketakutan. Jika Anda berada dalam sebuah situasi yang saat ini membuat Anda memerangi roh ketakutan, ijinkan saya membagikan sebuah ayat yang Tuhan telah pakai selama bertahun-tahun untuk menolong saya menghadapi masa-masa ketika ketakutan rasional dan tak rasional mengancam keyakinan dan kegembiraan saya:

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau" (Yesaya 41:13).

Kita berhak untuk menjadi seorang yang saleh tanpa ketakutan. Kita berhak untuk berani dan yakin akan suatu alasan sederhana bahwa Tuhan berjanji untuk campur tangan demi kita. Apakah itu berarti bahwa kita tidak akan pernah merasakan penderitaan? Tidak, bukan itu. Apakah kita akan selalu terbebas dari kesulitan dan penderitaan? Tentu saja tidak. Apakah itu berarti bahwa tragedi itu tidak akan menyentuh hidup kita? Tidak sama sekali. Itu berarti bahwa ketika kita, secara pribadi atau bersama-sama, berdaulat di bawah perlindungan Tuhan, kita dapat memastikan bahwa Dia tak akan mengecewakan kita. Tak peduli bencana yang kita hadapi atau musuh berdiri di depan pintu kita , bersama Tuhan kita, kita akan menjadi pemenang.

Apakah Anda mengingat komentar saya sebelumnya mengenai Daud? Ia menolak untuk terjerat ketakutan karena ia yakin bahwa Tuhan ada bersamanya dan akan melepaskannya dari musuh-musuh yang mengejar dirinya. Dalam Mazmur 46:1, Daud berkata, "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." Anak gembala ini menjadi raja yang telah belajar untuk mengalami kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa di tengah-tengah penderitaan dan tragedi. Apapun situasinya, pada intinya Daud yakin bahwa Tuhan ada di dalam hidupnya.

Mazmur ke-57 Daud juga menolong saya melewati tahun-tahun tersebut:

Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu (ayat 2).

Mungkin beberapa dari Anda berpikir bahwa karena saya adalah seorang pastor, saya telah memiliki hidup tanpa kesulitan dan tragedi. Itu sama sekali tidak benar! Dalam banyak peristiwa, di tengah-tengah situasi yang sangat sulit, saya merasa terbawa ke dalam ayat-ayat tersebut saat saya mencari penghiburan dan kepastian dari Tuhan. Dan di sinilah saya tertanam kepada janji-Nya: Ketika hati kita begitu kosong dan penderitaan kita begitu parah, ketika rasa sakit kita begitu dalam dan duka cita kita melimpah, kita datang kepada Bapa di bawah bayangan sayap-Nya dan menemukan tempat perlindungan "sampai kehancuran berlalu."

Saya merasakan bahwa itu benar dalam hidup saya bahwa setiap malapetaka yang saya hadapi atau penderitaan yang saya rasakan pada akhirnya berlalu. Sahabat, tak peduli berapa dalam Anda terluka, betapa parah penyakit Anda, betapa tak berdayanya perasaan Anda, ketika datang kepada Bapa Surgawi Anda untuk memohon pertolongan, belas kasihan, dan kasih, Ia akan ada untuk Anda. Ia akan menguatkan Anda dalam ketakutan Anda, dan Ia akan menuntun Anda sampai Anda cukup kuat untuk berdiri di atas kaki sendiri lagi.

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

When Tragedy Strikes

Tidak ada batasan mengenai siapa saja yang dapat mengalami tragedi. Cepat atau lambat, setiap orang pasti menghadapi kesedihan dan kesulitan yang terkait dengan peristiwa traumatis tiba-tiba yang mengubah hidup selamanya. Bergabunglah dengan Dr. Charles Stanley yang mengundang Anda untuk mengalami belas kasihan Tuhan selama masa-masa krisis dan menolong Anda menemukan cara untuk menanggapinya ketika tragedi menghantam.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Touch Ministries yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi selanjutnya, silakan mengunjungi: https://www.intouch.org/