20/20: Visi Tuhan Untuk Hidup SayaSampel

20/20: God's Vision For My Life

HARI KE 18 DARI 35

Ikan di hari Jumat

Oleh Marcus Brecheen

Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. Lukas 6:40

Saat saya di sekolah dasar, kami selalu mendapatkan ikan setiap hari Jumat. Hal ini tidak masuk akal bagi saya. Kami tidak mendapat hamburger pada setiap hari Senin atau pai ayam setiap hari Rabu; tidak ada makanan lain yang menikmati hak istimewa untuk bisa menguasai satu hari untuk dirinya sendiri. Kecuali ikan. Ketika saya bertanya tentang hal ini, saya diberitahu bahwa itu adalah "hal tentang Katolik", dan karena saya adalah "Protestan," saya tidak perlu khawatir tentang itu. Saya tidak khawatir; saya hanya tidak menyukai rasanya.

Sekarang saya sudah lebih dewasa, saya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesepakatan "ikan di hari Jumat”. Di abad pertama, bangsa Yahudi berpuasa di hari Senin dan Kamis. Orang Kristen di masa awal melanjutkan tradisi tersebut tetapi mengubahnya menjadi hari Rabu dan Jumat, karena Yudas yang merancang penangkapan Yesus di hari Rabu dan Yesus disalib pada hari Jumat. Akhirnya, puasa Rabu dibatalkan dan hanya puasa Jumat yang tersisa. Seringkali, puasa mensyaratkan untuk menghindari daging karena daging dianggap makanan mewah. Selain Anda harus memiliki cukup uang untuk membelinya atau memeliharanya sendiri. Namun ikan ada dalam daftar yang disetujui, karena orang miskin sekalipun bisa menangkap ikan. Baru-baru ini, para Uskup Gereja Katolik telah melonggarkan puasa Jumat, karena di wilayah Barat yang makmur, umat beriman memenuhi persyaratan puasa dengan menikmati makan malam Jumat dengan menu Lobster Thermidor.

Sehubungan dengan hal ini, ijinkan saya mengajukan pertanyaan: Saat saya makan ikan pada hari Jumat sebagai anak usia sekolah dasar, apakah saya berpuasa? Jawabannya tergantung pada siapa Anda bertanya. Banyak yang menyebutnya puasa, karena itulah cara berpuasa selama ini. Tetapi pilihan sengaja dari diri saya yang belum dewasa bukanlah untuk menghilangkan keinginan diri saya; namun untuk memanjakan diri sendiri. Di situlah letak masalahnya.

Ketika saya masuk ke dalam hidup bersama Yesus, saya menjadi murid-Nya. Tetapi saya harus mengakui bahwa untuk sebagian besar hidup saya dengan Yesus, "pemuridan" saya sebagian besar terdiri dari usaha untuk mengubah perilaku saya dan mengikuti daftar aturan dan pedoman...mirip seperti memilih makan ikan pada hari Jumat daripada daging. Itulah pemuridan "dari luar kedalam".

Tetapi definisi dari kata "dimuridkan" sepenuhnya membalikkan gagasan tentang pemuridan "dari luar ke dalam". Ketika dilakukan sesuai dengan keinginan Yesus, pemuridan selalu “dari dalam ke luar.”

Kata “disciple" (murid) memiliki asal usul kata yang sangat menarik. Berasal dari kombinasi dua kata: dis artinya “mengambil” dan capere artinya “terpisah.” Gabungkan dua kata bersama dan artinya menjadi “memisahkan.” Dengan kata lain, murid adalah seseorang yang telah dipisahkan, bagian demi bagian. Itulah cara kerja pemuridan dalam kehidupan nyata.

Jika Anda dan saya akan dipisahkan dan dibentuk kembali menjadi segambar dengan Yesus, setidaknya ada tiga hal yang harus kita pahami: 1) Hal ini membutuhkan pilihan yang disengaja dari pihak kita; 2) Menuntut kita untuk menyerahkan hal-hal yang saat ini kita anggap sebagai sesuatu yang berharga; 3) Membutuhkan proses panjang.

Mari kita perjelas. Pertama, menjadi murid Yesus membutuhkan pilihan yang disengaja, karena itu tidak dapat dilakukan secara tidak sengaja. Bertahun-tahun lalu, Tuhan memberi saya persamaan yang sederhana namun sangat kuat untuk membantu saya memahami prinsip ini: Rasanya seperti bangun pada suatu pagi dan menemukan bahwa meskipun saya dominan tangan kanan, sekarang saya hanya dapat menggunakan tangan kiri saya. Setiap saat sepanjang hari menjadi kesempatan bagi saya untuk berlatih menggunakan tangan yang biasanya tidak saya gunakan, apakah itu mengambil pena atau garpu atau membuka pintu. Dan setiap hari, jika saya sengaja memilih untuk berlatih menggunakan tangan itu, saya akan sedikit demi sedikit menjadi lebih baik dalam hal itu. Dengan cara yang sama, menjadi seperti Yesus bisa menjadi canggung dan tidak praktis seperti mengubah ketangkasan saya. Tetapi jika saya benar-benar menginginkannya, saya akan dapat melakukannya dengan pertolongan Tuhan.

Kedua, menjadi murid Yesus mengharuskan saya untuk melepaskan hal-hal yang saat ini saya anggap berharga. Jika pernyataan ini tidak benar, saya tidak perlu menjadi murid, karena saya sudah menjadi seperti Yesus secara sempurna. Karena saya sangat menyadari bahwa saya saat ini tidak seperti Yesus, bagian dari rencana saya adalah mengijinkan Tuhan menunjukkan hasil pemeriksaan-Nya terhadap hidup saya. Dan semakin serius saya menjadi seorang murid, semakin saya ingin Tuhan menjadi tegas. Saya tahu bahwa Dia tidak akan pernah menjadi tidak baik, tetapi jika saya serius untuk bertumbuh sebagai seorang murid, saya tidak ingin Tuhan memberi saya kelonggaran. Saya tidak bisa bekerja di area yang tidak saya sadari.

Terakhir, pemuridan adalah proses yang panjang. Aturan praktis terbaik adalah semakin dalam pekerjaannya, semakin lama prosesnya. Rumah besar membutuhkan waktu lebih lama untuk dibangun daripada rumah kecil. Dan bersama Anda, Tuhan sedang membangun rumah yang sangat besar.

Sekarang saya tahu mengapa saya tidak pernah menyukai ikan pada hari Jumat: karena itu adalah iklan palsu. Makan ikan di hari Jumat tidak pernah membuat hati saya bersandar kepada Tuhan. Kadang saya bertanya-tanya apakah dalam perjalanan pemuridan saya sendiri, saya puas dengan "ikan pada hari Jumat" dengan berasumsi bahwa hanya karena saya melakukan hal yang benar maka hati saya secara otomatis akan bersandar kepada Tuhan.

Meskipun Friedrich Nietzche yang adalah seorang ateis yang pernah menyatakan bahwa “Tuhan sudah mati,” ia membuat pernyataan yang saya yakin mengandung kebenaran yang sangat penting. Nietzche berkata, “Hal terpenting 'di surga dan bumi' adalah…harus ada ketaatan panjang ke arah yang sama; di sana ada hasil, dan selalu menghasilkan dalam jangka panjang, sesuatu yang membuat hidup layak dijalani. ”Masyarakat kita terobsesi dengan segala sesuatu yang cepat. Restoran cepat saji, microwave, surat elektronik, dan internet hanya menambah pada pencarian kita untuk perubahan secara cepat. Tetapi pemuridan sejati, itu tidak datang dengan cepat; dibutuhkan ketekunan.…“ketaatan panjang di arah yang sama.”

Kita semua pernah mendengar bahwa kehidupan Kristen bukanlah lari cepat, melainkan maraton. Menurut saya, ini lebih seperti berjalan kaki sejauh 973 mil. Terkadang kita mengalami lecet; terkadang kita lelah. Namun yang terpenting adalah kita membuat kemajuan, meski hanya beberapa langkah. Jangan mencoba mencapai garis akhir hari ini, nikmati saja perjalanan berjalan bersama Yesus hari demi hari.

Mengikut Yesus berarti masuk ke dalam cara hidup yang diberikan karakter, bentuk, dan arahan oleh Dia yang memanggil kita. Mengikut Yesus berarti mengambil ritme dan cara melakukan hal-hal yang sering kali tak terucapkan namun selalu berasal dari Yesus, dibentuk oleh pengaruh Yesus. Mengikut Yesus berarti kita tidak dapat memisahkan apa yang Yesus katakan dari apa yang Yesus lakukan dan cara Dia melakukannya. Mengikut Yesus sama, atau bahkan lebih, tentang kaki sama halnya dengan telinga dan mata.
~ Eugene Peterson

Ayat Hafalan

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.” Matius 28:19–20

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 17Hari 19

Tentang Rencana ini

20/20: God's Vision For My Life

Tuhan ingin agar setiap kita diselamatkan, disembuhkan, dibebaskan, dimuridkan, diperlengkapi, diberdayakan dan melayani. Bergabunglah bersama kami dalam perjalanan renungan tujuh-minggu untuk menolong Anda menjalani setiap area tersebut dalam hidup Anda. Kami berharap Anda akan menemukan dan mulai memahami secara penuh visi Tuhan untuk hidup Anda.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Gateway Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://gatewaypeople.com