20/20: Visi Tuhan Untuk Hidup SayaSampel

20/20: God's Vision For My Life

HARI KE 17 DARI 35

Mengikuti Sang Pemimpin

Oleh Todd McIntyre

Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. Matius 4:20–22

Sebagai anak bungsu dalam keluarga, saya suka bergaul dengan abang saya yang berusia lima tahun lebih tua. Dia adalah pahlawan saya. Dia akan membela saya dan melindungi saya dari anak-anak lain yang dua kali lebih besar dari saya. Tapi yang membuatnya kesal, saya memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengikuti dia berkeliling dan melakukan hal-hal yang dia lakukan. Saya mengagumi abang saya dan ingin menjadi seperti dia. Kebanyakan keputusan saya sebagai seorang bocah mencontoh apapun yang abang saya lakukan. Dia main sepak bola, saya juga ingin main sepak bola. Dia main bisbol, saya juga jadi ingin main bisbol. Apapun musik dan film yang dia suka, saya sukai juga. Dan jika menurut dia ada suatu lelucon yang lucu, menurut saya juga lucu. Ketika dia akan keluar bersama teman-temannya, saya akan memohon untuk ikut dengannya. Dan kebanyakan, abang saya membolehkan. Apapun yang dia lakukan dan ke manapun dia pergi, saya ingin ikut.

Ketika Yesus memanggil murid-muridnya, Dia hanya memberi mereka satu perintah: “Mari, ikutlah Aku” (Matius 4:19). Panggilan untul mengikut Yesus ini selalu dimulai dengan kehausan kita untuk menjadi seperti Dia. Pikirkan tentang murid-murid Yesus yang pertama. Dalam banyak hal mereka seperti adik Yesus. Dia selalu membela mereka terhadap para ahli taurat, dan berkali-kali, Dia harus bersabar dengan kelakuan mereka yang tidak dewasa. Dalam Matius 12, ketika Dia diberitahu bahwa ibu dan saudara laki-laki-Nya sedang berdiri di luar, Yesus menunjuk kepada murid-murid-Nya dan berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku. Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Matius 12:49–50).

Pemuridan adalah salah satu pondasi paling dasar dari perjalanan Kekristenan kita, dan juga, ini mungkin telah menjadi salah satu aspek yang paling rumit dan sering disalahpahami dari iman kita. Beberapa orang bahkan mencoba mengatakan bahwa ada perbedaan antara seorang Kristen dan seorang murid. Pada kenyataannya, mereka adalah satu dan sama. Inti dari pemuridan dapat diringkas dalam satu kata—pengikut.

Dalam menggambarkan misi-Nya di bumi, Yesus menyatakan: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat megerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri; jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” (Yohanes 5:19). Yesus menunjukkan kepada kita bahwa menjadi murid hanyalah tentang mengikuti Tuhan. Pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri sendiri adalah: Apakah saya melakukan hal-hal yang Yesus lakukan? Dan apakah saya berbicara dan menghasilkan buah seperti Yesus? Karena sejauh mana kita mengikuti Yesus adalah sejauh mana kita benar-benar dapat menyebut diri kita sebagai murid-Nya.

Salah satu gambaran paling kuat tentang Yesus Kristus yang pernah saya baca berasal dari teolog Skotlandia James Stewart yang menulis:

Dia adalah yang paling lemah lembut dan paling rendah dari semua putra manusia. Namun Dia berbicara tentang kedatangan di atas awan-awan di surga dengan kemuliaan Allah. Dia begitu keras sehingga roh-roh jahat dan setan berteriak ketakutan saat kedatangan-Nya. Namun Dia begitu ramah dan menarik hati dan mudah didekati sehingga anak-anak senang bermain dengan-Nya, dan anak-anak kecil berada di pelukan-Nya. Kehadiran-Nya di pesta pernikahan desa yang polos seperti kehadiran sinar matahari.
Tidak ada yang setengah baik atau berbelas kasihan kepada orang berdosa, namun tidak ada yang pernah mengucapkan kata-kata panas yang begitu membakar tentang dosa. Buluh yang terkulai tidak akan dipatahkannya. Seluruh hidupnya adalah kasih. Namun pada satu kesempatan Dia mendesak orang-orang Farisi bagaimana mereka berharap untuk lolos dari kutukan neraka?
Dia adalah seorang pemimpi dan pelihat visi, namun untuk realisme yang sangat nyata, Dia membuat kita semua yang menamai diri realistis terpukul telak. Dia adalah pelayan dari semua, membasuh kaki para murid, namun dengan penuh kuasa Dia melangkah ke Bait Suci, dan para pedagang dan penukar uang jatuh bertabrakan satu sama lain karena terburu-buru untuk menjauh dari api yang mereka lihat berkobar di mata-Nya..
Dia meluputkan orang lain, namun pada akhirnya, Dia sendiri tidak Dia luputkan. Tiada apapun dalam sejarah yang menyerupai kesatuan yang berlawanan yang menentang sikap kita dalam Injil; misteri Yesus adalah misteri kepribadian ilahi.

Rasul Paulus menginstruksikan orang-orang percaya dari gereja di Korintus: “Jadilah pengikutku, sama seperi aku juga menjadi pengikut Kristus” (1 Korintus 11:1). Saya mendorong Anda hari ini untuk mengambil waktu sejenak dan merenungkan iman Anda di dalam Kristus. Dapatkah Anda benar-benar mengatakan bahwa Anda adalah seorang “pengikut”?

Ketika orang lain melihat cara hidup Anda, apakah mereka akan mengatakan bahwa Anda berbicara dan bertindak seperti Kristus? Akankah mereka melihat Anda haus akan hal-hal yang dirindukan Kristus? Apakah mereka tahu bahwa Anda peduli dengan hal-hal yang sama dengan yang Kristus pedulikan? Akankah hidup Anda menjadi representasi Kristus?

Sebagai seorang pria dewasa, banyak keinginan saya telah berubah dibanding ketika masih kecil. Tapi satu keinginan masih tetap sama; saya masih ingin menjadi seperti kakak laki-laki saya—kakak rohani saya—Yesus.

Temukan hal-hal yang membangkitkan kasih Anda kepada Kristus dan penuhi hidup Anda dengannya. Temukan hal-hal yang merampas kasih itu dan jauhilah hal itu. Itulah kehidupan Kristen semudah yang bisa saya jelaskan kepada Anda.
~ Matt Chandler

Ayat Hafalan

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:19–20

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 16Hari 18

Tentang Rencana ini

20/20: God's Vision For My Life

Tuhan ingin agar setiap kita diselamatkan, disembuhkan, dibebaskan, dimuridkan, diperlengkapi, diberdayakan dan melayani. Bergabunglah bersama kami dalam perjalanan renungan tujuh-minggu untuk menolong Anda menjalani setiap area tersebut dalam hidup Anda. Kami berharap Anda akan menemukan dan mulai memahami secara penuh visi Tuhan untuk hidup Anda.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Gateway Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://gatewaypeople.com