Kekristenan dan Profesionalisme 1Sampel
FOKUS
“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi” (Yosua 1:7)
Profesional, pernahkah Anda menginginkan profesi anak yang berbeda dengan keinginan mereka, bukan? Kita merasa bahwa pilihan kita yang terbaik, sedangkan pilihan anak pasti keliru. Jika Anda termasuk orangtua seperti itu, Anda bukan orang aneh. Banyak orangtua yang seperti itu. Namun, fakta di lapangan membuktikan, pemaksaan seperti itu tidak baik bagi perkembangan anak.
Ada seorang ayah di Amerika yang menginginkan anaknya menjadi petani, tetapi anak itu ogah jadi petani. Dia ingin menjadi ahli mesin. Setelah melalui perjuangan yang gigih—terutama untuk meyakinkan ayahnya—bahwa profesi sebagai ahli mesin bisa dijadikan pegangan untuk masa depan, anak itu berhasil mewujudkan impiannya. ”Sejak awal, saya tidak pernah tertarik pada pekerjaan bertani. Saya ingin bisa melakukan sesuatu yang berkaitan dengan mesin. Ayah saya tidak sepenuhnya bersimpati terhadap bakat saya di bidang permesinan. Ia menganggap saya seharusnya menjadi seorang petani. Ketika saya meninggalkan sekolah pada usia 17 tahun dan bekerja di toko peralatan mesin di Drydock Engine Works, saya kehilangan semunya, namun saya tidak menyerah,” ujar pemuda itu.
Profesional, meskipun mengalami penolakan, pemuda itu akhirnya berhasil juga di industri otomotif. Namanya Henry Ford! Sharing pribadinya di buku My Life and Work di atas menunjukkan bahwa jika kita memiliki fokus dan secara konsisten melakukannya, kita akan berhasil. Jika saat ini Anda melihat mobil Ford berkeliaran di jalan, ingatlah selalu bahwa mobil itu tercipta karena fokus!
Doa: Bapa, Engkau mengajariku hari ini untuk mengarahkan mata-Ku hanya kepada-Mu agar aku tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Tidak ada hubungan antara iman dan hidup keseharian! Pemikiran seperti ini seringkali masih dimiliki oleh orang Kristen. Tidaklah mengejutkan jika seseorang akan menjadi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Di dalam area agama, seseorang akan menggunakan kitab suci dan pengajaran agamanya sebagai acuan kebenaran. Sementara di dalam kehidupan profesi, standar kebenaran diukur dengan alat yang lain seperti uang, prestasi, kekuasaan, atau kenyamanan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Xavier Quentin Pranata yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://xavier.web.id