Tuhan Mau Kamu Hidup SehatSampel

Istirahat Adalah Ide Tuhan

Masih ingat terakhir kali hidup terasa kacau karena kurang tidur? Kelelahan akibat kurang istirahat secara langsung dan signifikan mempengaruhi bukan hanya tubuh, tapi mental dan roh kita. Murid-murid Yesus melayani begitu banyak orang dan melakukan berbagai mujizat. Saat seharusnya beristirahat, mereka masih melayani dan akhirnya kelelahan membatasi mereka. Mereka fokus pada ribuan orang yang ada dan 5 roti 2 ikan; bukan pada Yesus.

Kelelahan membuat mental mudah menyerah, bahkan bisa berujung pada depresi dan bunuh diri. Di tahun 2015, ada 1.400 klaim hukum di Jepang terkait kasus kematian akibat lelah bekerja. Di Tiongkok diperkirakan 600.000 orang meninggal setiap tahun karena hal yang sama. Kurang istirahat juga terbukti memicu berbagai penyakit kronis seperti jantung, insomnia, dan darah tinggi.

Istirahat adalah bagian penting dari rencana Tuhan untuk hidup kita; bahkan sebuah tanggung jawab! Semakin cepat segalanya berjalan, semakin sulit untuk berhenti sejenak. Ada dorongan untuk menyelesaikan dan mengetahui sesuatu sekarang juga. Jika tidak, rasanya kurang produktif! Seringkali saat pekerjaan dan pelayanan berjalan baik, kita mengabaikan istirahat.

Istirahat bukanlah bermalas-malasan sambil menonton, chatting sekaligus belanja online, sehingga otak tetap berpikir keras. Tujuan utama istirahat adalah pemulihan, bukan hiburan, saat badan dan pikiran tidak mengalami banyak gangguan. Tidur 6-8 jam setiap hari adalah bentuk istirahat yang paling baik dan bermanfaat. Tidak heran, Tuhan merancang sepertiga dari masa hidup manusia untuk tidur. Saat kita tidur, kita mempraktikkan iman pada Tuhan dengan berbaring diam, tanpa daya, dan sepenuhnya percaya bahwa segala sesuatu ada dalam kendali-Nya.

Renungkan

Bagaimana biasanya perasaan Anda ketika bangun pagi? Apa yang bisa membuat Anda tidur lebih baik? (Mematikan lampu, tidak melihat layar televisi dan gadget 30 menit sebelum tidur, dan lain-lain.)

Lakukan 

Masukkan waktu tidur malam di jadwal Anda sehingga menjadi sebuah prioritas, bukan sekedar ada.