Kasih Karunia dan KebenaranSampel

Kebenaran yang Memerdekakan

Di saat Yesus yang tidak berdosa, memilih untuk tidak menghukum wanita yang tertangkap sedang berbuat zinah (Yohanes‬ ‭8:1-11‬), bukan karena Yesus mengabaikan hukum yang ada, tetapi karena Yesus mau mengampuni dan Dialah yang menggantikan kita menerima hukuman atas dosa. Kebenaran yang Yesus berikan dalam hidup kita bertujuan untuk membangun dan bukan menghakimi, karena di dalamnya terdapat kasih karunia yang sudah mengampuni kita.

Kebenaran datang untuk membantu kita mengenal batas dan memberikan kemerdekaan yang sesungguhnya, sehingga kita tidak kehilangan kebebasan yang kita miliki. Ancaman terbesar bagi kebebasan adalah kebebasan itu sendiri. Merdeka atau bebas bukan berarti hidup tanpa batasan atau aturan, karena kebebasan membutuhkan batasan sehingga kemerdekaan tetap terjaga. Adam dan Hawa diberikan batasan oleh Tuhan di saat mereka tinggal di taman Eden untuk menjaga kemerdekaan mereka. Contoh lainnya, dalam menjaga kesehatan, jika kita tidak mengenal batas dalam mengonsumsi sesuatu, kita pada akhirnya akan kehilangan kebebasan untuk makan hal tersebut. Demikian juga dalam keuangan, perlu batasan dalam mengelola keuangan agar tidak menyebabkan hutang.

Perlu kedewasaan untuk menerima dan menjalankan kebenaran, sehingga bukan hanya teori saja yang kita pelajari, tapi kebenaran bisa dipraktekkan melalui perbuatan yang nyata. Ketika kebenaran mengikuti kita ke mana pun kita pergi, kita akan merasa aman dan merdeka; tidak terikat oleh apapun. Jangan menjadi seperti orang Farisi yang hanya mengetahui teori (Matius 23:23-28) tetapi tidak mempraktekkan kebenaran dalam hidup. Kebenaran diberikan Tuhan untuk membantu dan membangun orang lain di sekitar kita karena kebenaran selalu didasari oleh kasih karunia. Amin.

Renungkan

• Batasan apa saja yang perlu Anda terapkan dalam hidup Anda saat ini?