FCA: Hati Seorang PelatihSampel

SABAR PENUHI KEBUTUHAN ORANG LAIN 

  Al Schierbaum

Kita melatih manusia, bukan robot. Setiap pemain memiliki kebutuhan dan luka hati yang harus dipenuhi dan dipulihkan. Ketika para pemain tahu bahwa kita peduli terhadap mereka sebagai manusia ketimbang hanya sebagai pemain yang yang berlaga untuk kita, mereka akan berespon secara positif.

    Namun, pelatih kepala, kadang-kadang, merasa sulit untuk mendekati pemain. Kami harus menjadi "yang kurang menarik" dalam banyak situasi, dan tidak semua pemain akan menyukai keputusan-keputusan kami, sekalipun kami yakin pilihan kami adalah yang terbaik. Salah satu cara untuk memuluskan jenis tekanan ini adalah mendorong asisten untuk terlibat juga; atlet perlu tahu bahwa ada seseorang yang bisa mereka datangi ketika pelatih kepala bukan pilihan pertama mereka. Adalah tugas kita sebagai pelatih untuk memperhatikan pemain kita, terlepas dari kinerja mereka.

    Allah mendemonstrasikan pendekatan ini dalam relasi kita dengan Dia. Anugerah Allah menutupi keberdosaan kita dan Ia telah memberikan anugerahNya kepada kita dalam pribadi dan karya AnakNya, meskipun kita tidak pantas menerimanya. Sebagaimana adanya saya adalah karena anugerah Allah, bukan karena sesuatu apapun yang saya lakukan di luar Dia. Ketika kita merenungkan kebaikan Allah di hadapan keberdosaan kita, kita dibuat takjub. Mengapa Allah sangat baik bagi kita? Ia baik bagi kita karena Ia adalah Allah yang Kasih; bukan karena kita secara standar dapat dicintai. Oleh karena itu, kita dapat yakin bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita karena semua dosa dan kegagalan kita.

    Sebab itu, Allah rindu agar kita mendemonstrasikan kasih kepada mereka yang tidak memenuhi standar kita. Ketika seorang pemain gagal di lapangan, kita memiliki kesempatan untuk menunjukkan kasih. Mendengar kata pujian di saat kita telah gagal adalah suatu berkat yang besar, dan kasih akan menemukan kata-kata yang membesarkan hati, bahkan ketika mengoreksi kesalahan. Kita mencerminkan kasih Kristus, saat kita meneguhkan para pemain kita sebagai manusia-manusia.

1.    Berefleksilah pada beberapa kegagalan Anda, dan bersyukurlah kepada Allah atas pengampunan dan kesabaranNya.

2.    Apakah Anda menunjukkan kesabaran kepada mereka yang berada dibawah 

       supervisi Anda?

3.    Dalam cara praktis seperti apa Anda mengulurkan kasih karunia kepada orang lain?

4.    Bacaan tambahan: Mazmur 84:11; Daniel 9:9-10; Yohanes 21:15-19; 1 Petrus 2:9-10

   Tuhan, saya berdoa kiranya KasihMu yang tak bersyarat itu akan bersinar melalui saya hari ini, ketika saya melayani para pemain dan kolega saya, demi Engkau. Amin.