Permata Harian - Menyandang Mahkota Sebagai Putri Sang RajaSampel

Hari ke-1: Keberanian

Berani: bersedia menghadapi dan menanggung bahaya atau rasa sakit; menunjukkan keberanian.

Pernahkah Anda berada dalam suatu situasi di mana Anda harus memilih untuk berani? Mungkin itu tawaran pekerjaan, suatu hubungan baru, membangun keluarga, atau mungkin sekadar menghadapi konflik kehidupan. Setiap minggu saya biasanya menghadapi situasi di mana saya harus memilih keberanian daripada rasa takut. Sejujurnya, ada minggu-minggu di mana saya lelah mencoba mengumpulkan tenaga dan sikap yang benar untuk memilih keberanian. Terkadang sekadar berani tidak deg-degan saat putra-putra saya naik sepeda motor trail atau meluncur di tali gantung yang dibuat oleh ayah mereka. Lalu ada hari lainnya saat saya menghadapi orang dengan kepribadian yang sulit sehingga saya harus berani untuk menutup mulut. Sebagai wanita, kita bergumul dengan jutaan hal setiap hari, dan bisa kewalahan hanya untuk memikirkan supaya diri ini berani. Situasi apa yang sedang Anda hadapi yang membutuhkan keberanian? Siapkah anda untuk menanggungnya dan menunjukkan keberanian?

Putra-putra saya suka sekali film Narnia, sehingga kami menontonnya berulang kali. Suatu hari ada perkataan dalam film tersebut yang menyentak perhatian saya. Lucy yang berusia 8 tahun baru menyadari kalau dia akan menghadapi sebuah perang. Dia ditanya apakah dia cukup berani untuk menghadapi musuh karena dia seorang perempuan. Lucy segera menjawab bahwa dia pikir dia cukup berani. Dua kata tersebut “cukup berani” membuat hati saya bergejolak. Seketika saya merasa Tuhan berbisik “stop untuk berusaha berani dalam segala hal.” Keesokan harinya saya bangun dan merasa beban di pundak saya berkurang sebab saya tidak lagi menganggap diperlukan keberanian dan kekuatan untuk segala hal. Saya hanya perlu “cukup berani” untuk apa yang akan datang. Saya mengambil Alkitab dan bukan telepon saya sebab saya tahu bahwa tanpa perkataan dan kebenaran Yesus dalam hati, saya tak akan mampu menghadapi hari itu. 

Sumber keberanian dan kekuatan untuk menjadi berani hanya bisa datang dari Dia yang menciptakan kita begitu sempurna. Tuhan tahu karunia, kekurangan, dan ketidaksempurnaan kita dan Dia ingin memenuhi hati kita dan memberikan kita kekuatan-Nya untuk menanggung bahaya dan derita dengan keberanian. Bangkitlah putri Raja yang terkasih, Anda BERANI karena Bapamu yang di Sorga. Mari bicara kepada-Nya.

Doa Harian:

Bapa di Sorga,

Bantulah aku menghadapi hari ini dengan keberanian dan kekuatan-MU. Dalam semua percakapan, keputusan, dan situasi, berbisiklah dalam hatiku. Aku hanya bisa berani karena aku tahu Engkau menciptakanku untuk hal yang besar. Jika aku harus menanggung kesakitan atau bahaya hari ini, biarlah Roh Kudus mengambil alih dan membantuku bangkit untuk menghadapinya dengan keberanian dan kasih. Terima kasih telah memberiku kekuatan yang aku butuhkan dalam segala keadaan. Aku percaya kepada Engkau, Yesus! Di dalam nama Yesus.

Dengan kasih,

Putri-Mu

Jangan lupakan mahkotamu!