Tujuan Sebuah HubunganSampel

Fokus Tunggal

Dari Madison, lajang dan berkembang

Pada bulan April tahun 2018, saya dengan sengaja memutuskan untuk menjadi lajang sepanjang sisa tahun tersebut. Sebagai seseorang yang ingin menikah suatu hari nanti, ide ini terasa menyeramkan. Bagaimana jika saya bertemu dengan pria yang sempurna tetapi tidak dapat membuka relasi karena komitmen ini? Saya bergumul dengan pikiran-pikiran ini, tetapi setelah menghabiskan waktu di dalam doa, saya tahu ini bahwa ini adalah hal yang tepat untuk saya lakukan.

Selama beberapa bulan berikutnya, Tuhan mengajari saya beberapa hal yang saya pikir benar bagi semua orang, terlepas dari status sebuah hubungan.

1: Saya perlu menghilangkan gangguan-gangguan.

Penulis kitab Ibrani memberi tahu kita untuk tetap fokus kepada Kristus, dan saya segera menyadari bahwa keinginan saya untuk menemukan seseorang mengganggu saya untuk mengikuti Yesus. Tetap melajang memungkinkan saya untuk memfokuskan kembali hidup saya kepada apa yang penting. Gangguan Anda mungkin berbeda, dan kemungkinan besar solusi Anda juga. Tetapi apa yang dapat Anda lakukan, baik di dalam maupun di luar relasi Anda, untuk membuatnya lebih mudah untuk fokus kepada Yesus?

2: Saya perlu pergi kepada Tuhan untuk kepuasan.

Tuhan telah menempatkan di dalam diri kita masing-masing kebutuhan akan komunitas dan semacam persahabatan. Tetapi kadang-kadang kita lebih suka melupakan waktu Tuhan dan bergegas untuk menemukan hal-hal yang kita inginkan sekarang. Sayangnya, ketika kita melakukan ini, sering kali berakhir dengan ketidakpuasan. Tidak peduli apa pun yang Anda cari, Tuhan ingin Anda percaya kepada-Nya untuk memenuhi semua kebutuhan Anda. Ditambah, saya pikir teman-teman saya yang sudah menikah akan memberi tahu Anda bahwa mencoba dan memenuhi kebutuhan terdalam Anda dari pasangan Anda tidak akan berhasil.

Mazmur 37:4 mengatakan, “Senangkanlah dirimu di dalam Tuhan, dan Dia akan memberikan kepadamu keinginan hatimu.” Sebelum musim ini, saya memiliki gagasan tentang apa yang saya cari dari pasangan, tetapi gambaran saya tidak terlalu jelas. Jadi, saya berdoa agar Tuhan memenuhi hati saya dengan kehendak-Nya. Seiring waktu, Tuhan mengubah perspektif saya tentang apa yang saya tunggu-tunggu. Jika Anda belum melakukannya, berbicaralah dengan Tuhan secara teratur, carilah Dia melalui bacaan Alkitab, dan tanyakan apa yang Dia inginkan atas hidup Anda.

Apa pun tahapan kehidupan Anda, apa pun status hubungan Anda, itu adalah karunia. Tuhan dapat menggunakan tahapan ini untuk membantu Anda menjadi lebih serupa dengan Kristus.

Pikirkan: Apakah ada keinginan terdalam yang Anda coba untuk memuaskan dari seseorang daripada dalam relasi Anda dengan Tuhan?