Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (SERI 3)Sampel

Ucapan Syukur

John Wesley berumur sekitar 21 tahun ketika ia belajar di Universitas Oxford. Ia berasal dari keluarga Kristen dan dikaruniai Tuhan dengan wajah yang tampan dan pikiran yang tajam. Akan tetapi pada masa tersebut John adalah seorang anak muda yang sombong dan sarkastik. Namun sesuatu terjadi pada suatu malam yang mengubah hati Wesley. Ketika sedang bercakap-cakap dengan seorang porter (kuli pengangkut barang), John menyadari bahwa pria tersebut hanya memiliki satu mantel dan tinggal dalam kemiskinan sehingga ia bahkan tidak memiliki tempat tidur. Tetapi pria itu dipenuhi dengan kebahagiaan dan ucapan syukur kepada Tuhan. 

Wesley, yang saat itu masih belum dewasa, tanpa berpikir panjang bercanda mengenai kemalangan pria tersebut. “Dan apa lagi yang dapat Anda syukuri kepada Tuhan?” tanyanya dengan sedikit menyindir. Porter itu tersenyum, dan dengan lemah lembut menjawab John dengan sukacita, “Saya berterimakasih kepada Tuhan karena Ia telah memberi saya kehidupan, hati untuk mengasihi Dia, dan di atas semuanya itu, sebuah hasrat untuk melayani Dia!” Tersentuh, Wesley mengakui bahwa pria ini mengetahui arti pengucapan syukur yang sesungguhnya. 

Renungan: Satu hal yang tidak dapat dipungkiri sebagai manusia kita penuh dengan keterbatasan. Saat kita berbenturan dengan keterbatasan kita, dengan kondisi-kondisi yang tidak bisa membawa kita kepada hal yang benar-benar diperlukan jiwa kita, saat itulah kita sulit untuk bisa bersukacita, mintalah sukacita itu dari Tuhan! Hanya Dia yang mampu memberikannya.

Ketika saya percaya bahwa kebahagiaan tertinggi hanya ditemukan di dalam Tuhan, maka saya akan menutup gangguan dan membuka Firman-Nya. (Randy Alcorn)