Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (SERI 3)Sampel

Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (SERI 3)

HARI KE 2 DARI 7

Mengapa Memanjat Gunung Everest?

George Mallory adalah pemanjat gunung terkenal yang mungkin dapat menjadi orang pertama yang pernah mencapai puncak Gunung Everest. Pada awal tahun 1920-an ia memimpin sejumlah usaha untuk memanjat gunung tersebut dan meninggal dunia pada usahanya yang ke-3 di tahun 1924. Tubuhnya ditemukan pada tahun 1999, dalam keadaan baik karena salju dan es, 27,000 kaki dari atas gunung, hanya 2,000 kaki dari puncak gunung. Ia tidak menyerah. Tubuhnya ditemukan tergeletak ke arah bawah lereng yang berbatu-batu, dengan kepala yang mengarah ke arah puncak. Tangannya diangkat tinggi di atas kepalanya. Jari kakinya mengarah ke arah gunung, jari-jarinya menggali batu yang longgar, menolak untuk menyerah bahkan ketika ia menghembuskan nafas terakhirnya. Sebuah tali pendek –yang sudah rusak– diikatkan di pinggangnya.

Pada tahun 1992 ketika Mallory ditanya mengenai alasannya mendaki Gunung Everest, ia menjawab: "Pertanyaan pertama yang Anda akan tanyakan dan yang harus saya jawab adalah, ‘Apa gunanya mendaki Gunung Everest?’ Dan jawaban saya haruslah, ‘Tidak ada gunanya.’ Tidak ada prospek sedikitpun mengenai keuntungan yang bisa didapat. Oh, mungkin kita dapat mempelajari sedikit mengenai perilaku tubuh manusia pada ketinggian, dan mungkin saja kedokteran dapat mengubah pengamatan kita untuk tujuan penerbangan. Tetapi tidak ada hal lain yang bisa dihasilkan. Kita tidak akan membawa kembali sedikit emas atau perak atau batu permata atau batu bara atau besi. Kita tidak akan menemukan tanah di bumi yang dapat kita tanami dengan tanaman yang menghasilkan makanan. Tidak ada gunanya. Jadi jika Anda tidak dapat mengerti bahwa ada sesuatu di dalam manusia yang menanggapi tantangan gunung ini dan pergi untuk menghadapi tantangan tersebut, maka pergumulan yang terjadi adalah pergumulan dari hidup itu sendiri ke atas, dan Anda tidak akan melihat mengapa kita pergi. Apa yang kita dapatkan dari petualangan ini hanyalah sukacita. Kita tidak hidup untuk makan dan menghasilkan uang. Kita makan dan menghasilkan uang untuk dapat menikmati kehidupan. Inilah arti dari kehidupan dan gunanya hidup."

Renungan: Bersyukurlah ketika kita masih mendapat berbagai tantangan hidup, yang artinya Tuhan benar-benar mengasihi kita. Karena lewat berbagai tantangan maka Ia akan mencurahkan lebih besar lagi kasih-Nya, lebih besar lagi kuasa-Nya dan lebih besar lagi penyertaan-Nya.

Tiga hal penting menuju kebahagiaan dalam kehidupan ini adalah sesuatu untuk dilakukan, sesuatu untuk dikasihi, dan sesuatu untuk diharapkan. (Joseph Addison) 

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (SERI 3)

Perjalanan hidup manusia tentu selalu ingin menuju pada kebahagiaan. Namun konsep kebahagiaan seperti apa yang perlu ditemukan? Konsep kebahagiaan dalam firman Tuhan berbeda dengan apa yang dunia ajarkan. Lantas, seperti apakah kebahagiaan sejatinya yang Alkitab ajarkan? Seri renungan tentang kebahagiaan ini akan menolong kita menemukan kebahagiaan sejati di dalam Kristus.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapura) untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/