Tempat Yang Lebih TinggiSampel

Berperang dari Tempat Tinggi

Hannibal Barca adalah salah seorang pemimpin militer paling hebat sepanjang sejarah yang paling dikenal karena taktik perangnya dengan membawa pasukannya mendaki pegunungan Gaul Alps (Alpen Galia, sekarang bagian dari Perancis). Hal ini menjadi istimewa karena sebelumnya tidak ada pasukan lain yang berani melakukan tindakan gila ini. Hannibal telah menentang logika, dan ini benar-benar membuat bingung banyak orang, terutama para tentara Romawi yang merupakan musuh terbesar mereka saat itu.

Proses pendakian yang panjang membuat pasukan Kartago yang dipimpin Hannibal benar-benar mengenal karakteristik medan perang di atas pegunungan itu; hutan mana yang bisa dijadikan tempat persembunyian, bukit mana yang dapat memberikan pandangan yang strategis, dan sebagainya. Ada suatu kepercayaan dalam diri Hannibal yang membuatnya yakin untuk melakukan hal tersebut. Kepercayaan itu timbul setelah mempelajari bahwa medan perang di tempat tinggi dapat memberikan keunggulan untuk pasukannya. 

Konsep tentang tempat yang lebih tinggi dan peperangan pun terkait erat dalam konteks Kristiani. Jika kepercayaan Hannibal datang dari hasil penyelidikan dan pengintaian, kepercayaan yang kita dapatkan sebagai orang percaya datang dari Firman Tuhan. Dalam Mazmur 18:32-36, Daud menceritakan bagaimana Tuhan telah memberinya kekuatan saat ia berperang melawan musuh-musuhnya. Tuhan memberikan kekuatan dan meluruskan jalan (ayat 32), mengajarkan berperang (ayat 34), memberikan perisai dan menyokong (ayat 35), dan menguatkan kakinya serta membawanya ke tempat tinggi (ayat 33). 

Kata yang digunakan oleh Daud untuk mengekspresikan tempat tinggi dalam perikop itu adalah bamah, yang juga digunakan di banyak ayat lain di Perjanjian Lama untuk menggambarkan tempat menyembah. Dalam hidup keseharian kita, saat kita berdoa dan menyembah, kita sedang naik ke tempat yang lebih tinggi untuk masuk ke dalam peperangan rohani. Sama seperti Daud, kita bisa berpegang teguh pada janji-janji Tuhan bahwa dalam kebangkitan Kristus, Ia telah menang atas maut dan meletakkan semua musuh dibawah kaki-Nya. Terlebih dari itu, Ia meyakinkan bahwa dunia telah dikalahkannya. 

Sudah siapkah Anda untuk memenangkan peperangan rohani Anda bersama Yesus sebagai panglima agung kita dari tempat yang lebih tinggi? 

Refleksi:

• Melihat ke masa lalu, peperangan apa sajakah yang telah kita lewati bersama Tuhan? Peneguhan/janji apakah yang Tuhan telah berikan dalam peperangan tersebut?