Tempat Yang Lebih TinggiSampel

Identitas si Pendaki

Berbicara mengenai pendakian kita ke tempat yang lebih tinggi bisa diartikan sebagai perjalanan kita memasuki tanah perjanjian dimana kita akan mengalami penggenapan janji Tuhan. Salah satu elemen yang dibutuhkan dalam proses ini adalah ketaatan, karena ketaatan berhubungan erat dengan penyembahan dan korban. Hal ini juga yang dicontohkan oleh Abraham kepada kita dalam Kejadian 22, dimana janji Tuhan digenapi ketika Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya, Ishak. 

Ketaatan Abraham didasari oleh pengetahuannya dengan benar tentang identitasnya sebagai kepunyaan Tuhan. Meskipun dibutuhkan pengorbanan yang sungguh besar, yaitu anaknya sendiri, Abraham berani dan rela melakukan hal tersebut karena Abraham mengenal Tuhan secara pribadi dan dia tahu bahwa kasih Allah Bapa untuknya sungguh dan nyata. Terkadang fokus dari identitas kita selalu berpusat kepada diri kita sendiri; entah itu karakter kita, kepribadian kita, kekuatan dan kelemahan kita, apa yang kita bisa dan tidak bisa kita lakukan, tanpa melihat ke identitas kita yang terdalam yaitu sebagai kepunyaan dan kesayangan Allah Bapa yang selalu mau merencanakan hal yang terbaik untuk kita dan peduli akan setiap aspek dalam hidup kita. 

Seringkali yang menjadi penghambat bagi kita untuk dapat mendaki ke tempat yang lebih tinggi adalah diri kita sendiri. Kita lebih memilih untuk memegang erat apa yang menjadi pegangan dalam hidup kita dan merasa tidak mungkin untuk menyerahkannya kepada Tuhan. Kita terkadang lupa bahwa kita ini adalah milik Allah yang Dia sayangi sama seperti biji mata-Nya. Identitas kita aman dalam Tuhan.

Ketahuilah, Allah Bapa yang sama yang melihat pengorbanan Abraham dan menggenapi janji-Nya di kehidupan Abraham adalah Allah Bapa yang sama yang mengasihi kita dan tahu yang terbaik untuk kehidupan kita. Jangan pernah sekalipun kita ragu akan kasih dan rencana-Nya kepada kita. Ingat selalu siapa identitas kita di dalam Tuhan dan mari kita menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya dan naik ke gunung Tuhan untuk menyaksikan keajaiban-Nya yang nyata dalam hidup kita!

Refleksi:

• Apakah Anda sudah benar-benar menyerahkan seluruh kehidupan Anda ke dalam tangan Tuhan dan mengetahui identitas Anda di dalam Tuhan?