Mengikuti Karakter KristusMuestra
MENJALIN HUBUNGAN DENGAN KASIH
PENDAHULUAN
“Peliharalah kasih persaudaraan!” (Ibrani 13:1)
Orang Kristen dipanggil untuk mengasihi dengan kasih persaudaraan. Ketika kita menerima Yesus Kristus menjadi Tuhan lalu kita dilahirkan kembali dengan air dan Roh, maka kita semua menjadi saudara seiman di dalam Kristus.
Alkitab menuliskan bahwa Allah adalah Kasih, artinya salah satu karakter dari Allah adalah Kasih. Kita percaya bahwa Roh Allah ada di dalam kita maka karakter Allah itupun ada di dalam kita yaitu Kasih. Jadi setiap kita memiliki kasih Allah, yaitu kasih yang tulus dan murni, kasih yang menerima apa adanya atau kasih tanpa syarat. Itulah kasih Tuhan Yesus.
Ayat diatas memberikan perintah kepada kita supaya kita memelihara kasih persaudaraan. Kata “peliharalah” menunjukkan bahwa kasih persaudaraan itu sesungguhnya sudah ada pada setiap pribadi kita, dan bagian kita adalah memeliharanya; dengan cara menunjukkan kasih dan menjalin hubungan kasih di dalam tubuh Kristus.
“Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.” (1 Tesalonika 4:9)
Tuhan Yesus bukan hanya mengajar tapi Dia memberi teladan tentang bagaimana mengasihi. Kita dapat melihat ketika Tuhan Yesus mencuci kaki para murid, ini adalah gambaran dari suatu kerendahan hati. Kita hanya dapat mengasihi sesama kita apabila kita mempunyai kerendahan hati.
Dalam pelayananNya menyembuhkan orang sakit, melepaskan orang yang terikat bahkan mujizat-mujizat, maka semua pelayanan itu Tuhan Yesus lakukan atas dasar belas kasihan.
Bahkan pelayanan puncak Tuhan Yesus di atas Kalvari adalah bukti terbesar kasihNya kepada manusia. Nah, sudahkah kita belajar kasih mengasihi seperti Tuhan Yesus?
PEMBAHASAN
Mari kita belajar beberapa tindakan nyata dalam mengasihi; mengasihi bukan hanya dengan perkataan tetapi dengan perbuatan di dalam kebenaran.
1. Menyediakan Makanan Bagi Yang Memerlukan
“Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.” (Ibrani 13:2)
Seperti kisah Abraham yang menjamu tiga orang asing yang ternyata adalah Para Malaikat Tuhan (Kejadian 18), kita bisa menyatakan kasih seperti ini juga, mungkin dengan menjamu dan memberi tumpangan atau menolong para hamba Tuhan dan misionaris.
Memberi bukan saja dalam bentuk tumpangan, tetapi juga memberi dalam bentuk lain. Misalnya berupa dana atau uang, tenaga, talenta dan juga waktu kita. Tetapi hal yang utama dalam memberi itu adalah mari kita memberi dengan murah hati dan kita tidak mengharapkan imbalan. Kasih selalu bicara tentang memberi, dan pemberian yang terbesar adalah diri kita sendiri dengan apa yang ada pada kita untuk orang lain.
Di masa pandemik ini, ada begitu banyak orang yang menghadapi masalah atau tantangan hidup yang berat, kuatir, ketakutan, kehilangan semangat dan mungkin berputus asa. Inilah waktu yang tepat untuk kita menyatakan kasih persaudaraan dengan saling menguatkan dan mendoakan (1 Tesalonika 5:11, Yakobus 5:16).
2. Memahami Orang-orang Yang Terikat Dosa
“Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman.” (Ibrani 13:3a)
Sekarang mari kita belajar dari Tuhan Yesus tentang sikapNya melihat orang yang berdosa.
• Pertama, ketika Tuhan Yesus diperhadapkan kepada perempuan yang kedapatan berbuat zinah di Yohanes 8, bagaimana sikap Tuhan Yesus pada saat itu?
• Kedua, ketika Petrus menyangkal Tuhan Yesus sebanyak 3 kali di Matius 26, apa yang Tuhan perbuat?
Tuhan Yesus menunjukkan belas kasihNya, Dia tidak menghakimi dan Ia bahkan memberikan pengampunan.
Di sekitar kita, banyak orang yang terikat dengan dosa, mereka ada dalam “penjara dosa” yang dibuat oleh iblis; seperti narkoba, pornografi, kebiasaan-kebiasaan buruk yang merusak jiwa dan tubuh. Tuhan mau memakai kita menjadi rekan kerjaNya untuk memahami mereka dan melepaskan mereka dari penjara dosa.
Kita bisa berdoa untuk mereka, mendoakan mereka secara langsung, menasihati, bahkan mengulurkan tangan yang penuh belas kasihan untuk menolong mereka. Seperti teladan TuhanYesus yang penuh belas kasihan, tidak menghakimi dan mengampuni mereka yang berdosa.
3. Menolong Orang Yang Lemah
“Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.” (Ibrani 13:3b).
Mungkin ada orang Kristen yang berkata seperti ini: “Saya juga banyak masalah, saya juga sedang menderita, saya perlu ditolong, dst…”
Sekarang sudah waktunya kita keluar dari memikirkan diri sendiri, keluar dari sikap mengasihani diri sendiri, mengalihkan fokus yang hanya pada diri sendiri dan mulai melihat dan memperhatikan sekeliling kita dan bertindak menolong orang-orang yang lemah di sekeliling kita.
Pada waktu kita mengambil keputusan yang demikian, percayalah, ada kekuatan yang akan Tuhan berikan bagi setiap kita. Apa yang kita tabur maka itulah yang akan kita tuai, menguatkan mereka yang lemah maka kita akan menuai kekuatan dari Tuhan.
“tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Lukas 22:32)
Mulailah dengan mendoakan mereka yang sedang lemah, kita percaya bahwa Roh Kudus akan mengajar dan menuntun kita untuk melakukan dengan tindakan tepat sesuai dengan apa yang mereka perlukan sehingga mereka yang lemah menjadi kuat kembali.
PENUTUP
“Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.” (1 Tesalonika 3:12)
Kasih dari Tuhan itu akan semakin bertambah-tambah, justru pada saat kita menunjukkan kasih kepada orang lain. Dan mari kita memulai pada saudara-saudara seiman, mendoakan dan melayani dengan kasih.
Maka dunia pun pasti akan melihat Kasih Tuhan Yesus melalui kehidupan gereja-Nya. Tuhan Yesus memberkati.
Escrituras
Acerca de este Plan
Renungan ini akan menolong setiap pembaca untuk bisa mengikuti teladan dan karakter Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari
More