Kitab 2 SamuelMuestra
Tantangan Orang Percaya
Perjalanan kehidupan Daud bagaikan berjalan di tepi jurang maut. Beberapa kali nyawanya terancam. Situasi seperti ini menggambarkan betapa tidak enak rasanya kehilangan rasa aman seperti itu. Namun pertanyaannya, mengapa Tuhan tidak memberikan jalan mudah baginya? Bukankah Daud mengemban tugas yang besar dari Tuhan? Pertanyaan seperti itu mungkin tidak akan pernah terjawab. Tetapi arahkan perhatian kita ketika Daud, ia tetap berseru kepada Tuhan, “Ketika terdesak, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku, aku berseru. Ia mendengar suaraku dari Bait-Nya, teriakku minta tolong didengar-Nya.” (2 Sam. 22:7)
Hal ini mengungkapkan dua dimensi iman, yaitu percaya tetapi juga mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Pernyataan ini mungkin sudah sedemikian sering kita dengar, namun tidaklah mudah. Kita sering terlalu yakin bahwa Tuhan akan mampu melindungi kita, lalu kita mencari jalan keluar dengan cara kita sendiri. Kita tidak sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.
Semakin kenal semakin mantap. Semakin berat perjalanan, semakin bertubi-tubi penderitaan, namun itu menjadikan kita semakin kuat berpegang pada tangan Tuhan. Hal ini pula yang membuat Daud semakin yakin bahwa sesungguhnya hanya Tuhan yang membuatnya bertahan. "Tuhan adalah sandaran bagiku", begitulah ungkapan imannya. Bila Tuhan mengizinkan ada kerikil-kerikil tajam di perjalanan hidup kita, tidak lain agar kita makin erat menyerahkan tangan kita dalam genggaman tangan Tuhan supaya langkah ini tidak tergelincir.
Berusahalah untuk menghadapi semua tantangan dengan tetap beriman, taat dan setia kepada Tuhan kita
Acerca de este Plan
Renungan ini akan menolong Anda untuk diperlengkapi dengan kebenaran Firman Tuhan dari kitab 2 Samuel dan mengajarkan Anda untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, supaya Anda terus berjalan dengan iman dalam Kristus.
More