Pengabdian CintaSample
Membukakan Pintu
"Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah!" (1 Petrus 3:7)
Ketika saya dan istri pergi makan siang bersama sepasang suami-istri teman kami, saya memperhatikan bahwa setelah keluar dari mobil, si suami berjalan memutar ke sisi lain mobilnya dan membukakan pintu bagi istrinya. Saya berkata kepadanya, “Ada wanita yang mungkin menganggap tindakan itu merendahkan martabat mereka.” “Itu benar,” jawabnya. “Seorang wanita pernah melihatku membukakan pintu, dan ia pun berujar, ‘Saya yakin sebenarnya istri Anda sangat mampu membuka pintunya sendiri!’ Saya pun menjelaskan kepadanya, ‘Saya membukakan pintu untuk istri saya bukan karena ia tak mampu membukanya sendiri. Saya melakukan itu untuk menghormatinya.’”
Yesus memperlakukan wanita dengan penuh penghargaan dan hormat (Yoh. 4:1-38; 8:3-11; 19:25-27). Begitu juga dalam 1 Petrus 3:7, para suami diminta untuk hidup bijaksana dengan istrinya, kaum yang lebih lemah. Baik pria maupun wanita punya kelemahannya masing-masing. Namun secara umum, wanita lebih lemah daripada pria secara fisik. Selain itu, wanita juga memiliki kebutuhan dan sifat sensitif yang unik. Hal ini tidak berarti bahwa kedudukan mereka lebih rendah. Sebaliknya, Petrus berkata bahwa sebagai orang Kristen, kaum pria dan wanita sama-sama adalah “pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan” (ay. 7).
Membukakan pintu bagi seorang wanita mungkin dipandang sejumlah orang sebagai sikap sopan santun yang kuno. Namun, hal itu juga dapat menjadi suatu penghargaan yang indah, baik kepada sang pria maupun sang wanita, jika sikap tersebut melambangkan rasa hormat yang saling dimiliki satu sama lain. –DENNIS DEHAAN
Kita menghargai Allah, ketika kita saling menghargai.
Scripture
About this Plan
Ada suatu ungkapan yang menyatakan bahwa kita menikah dengan orang yang kita cintai, dan kita mencintai orang yang kita nikahi. Cinta itu lebih dari sekadar perasaan, tetapi merupakan suatu keputusan yang kita ambil. Dalam cinta, kita dan pasangan saling menyanjung, bercakap, mendengar, menguatkan, menghibur, mengampuni, menghargai, menghormati, dan menjaga dalam suatu hubungan pernikahan.
More