Mencari Tuhan di Tumpukan KerjaSample
Let Go, Let God
"Karena itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:6-7)
Sejak kita memasuki masa kedewasaan, ada sesuatu yang baru, yang kita miliki. Namanya tanggung jawab. Tanggung jawab itu beban sekaligus juga hak istimewa.
Dengan kemandirian banyak hal yang bisa kita putuskan sendiri. Bebas. Senang, kan? Tetapi dengan kebebasan dan kemandirian ini, juga datang beban tanggung jawab. Ada kewajiban yang lebih besar.
Mungkin kalau kamu sudah berkeluarga, kamu bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluargamu dan atau orang tuamu. Atau kalau kita baru mulai bekerja, ada tanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan kepada kita.
Kadang bebannya terasa lebih berat daripada haknya. Sebagai bagian dari tanggung jawab, kita berusaha untuk merencanakan semua hal sebaik-baiknya. Sedetail mungkin. Kita menyiapkan banyak plan B, plan C, dan plan D. Dibawa dalam doa juga tentunya.
Tetapi, kok, kita sering tetap merasa khawatir. Kita menggenggam kekhawatiran itu erat-erat dalam pikiran kita, seperti kita menggenggam silet di tangan kita sekalipun menggores sampai berdarah. Mengapa, ya?
Karena jauh di lubuk pikiran kita, kita berpikir bahwa kitalah yang memegang kendali dan yang berkuasa atas permasalahan kita. Bukan Tuhan.
Begini, misalkan di kantor kamu punya tim yang bekerja di bawahmu. Pernah gak, punya anak buah yang enggak begitu bisa diandalkan? Begitu kamu kasih tugas, kamu langsung khawatir dan rasanya ingin mengecek terus bagaimana statusnya. Sebaliknya, kalau kamu punya anak buah yang andal, begitu kamu kasih tugas, kamu enggak banyak berpikir, karena kamu tahu, dia akan bekerja dengan baik.
Nah, apakah kita bisa percaya bahwa Tuhan bisa diandalkan? Ataukah kita juga khawatir kalau-kalau Tuhan tidak bisa diandalkan?
Bisakah kita percaya bahwa Tuhan bisa diandalkan? Karena saat kita percaya, kekhawatiran kita akan lenyap dan beban kita pun akan enteng jadinya.
Firman Tuhan berkata, rendahkanlah diri kita di bawah tangan Tuhan yang kuat. Tangan kita tidak kuat, ya, tangan Tuhan-lah yang kuat. Serahkanlah kekhawatiran kita kepada Tuhan, karena Dialah yang memegang kendali. Bukan kita, kok, yang memegang kendali dan mengatur alam semesta ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Dengan menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan, apakah berarti kita gak peduli dan gak bertanggung jawab? Tidak, malah sebaliknya, berserah pada Tuhan itu adalah keputusan paling bertanggung jawab yang bisa kita ambil. Saat kita pasrah dan berserah pada Tuhan, kita percaya bahwa Dialah yang memegang kendali seluruh alam semesta dan hidup kita ini. Apa pun yang terjadi besok, bahkan sekalipun bukan yang kita mau, kita percaya bahwa Tuhan sanggup menjadikan segala sesuatu untuk kebaikan kita. Dia merajut segala sesuatu (sampai hal yang terkecil sekali pun) yang terjadi di dalam hidup kita, untuk kebaikan kita.
Scripture
About this Plan
Pernahkah kamu merasakan tiba-tiba jenuh sekali di tengah kesibukan kerja? Bukan hanya jenuh, tapi juga gelisah. Terutama buat kita-kita yang bekerja di dunia marketplace, kadang kita merasa pekerjaan kita itu urusan duniawi, tidak se-rohani kalau bekerja atau melayani di gereja. Mari kita ambil waktu untuk merenungkan apa yang Firman Tuhan katakan untuk mencari Tuhan di tumpukan kerja kita, di mana pun kita bekerja.
More