Renungan Harian Orangtua Dan Anak "En-Route"Sample

Bayangkan suatu hari orangtuamu akan membawamu ke Disneyland dan menjanjikanmu untuk bertemu langsung dengan salah satu tokoh kesukaanmu. Kalian pasti akan sangat bersemangat sampai-sampai mungkin tidak bisa tidur malam sebelumnya dan bangun sangat pagi untuk memastikan kalian tidak terlambat. Atau mungkin kalian akan mempersiapkan kaos, mainan, buku, atau apapun yang berhubungan dengan tokoh kesukaanmu itu. Kalian mau waktu pertemuan itu menjadi waktu yang paling indah dan paling bisa kalian kenang dalam hidup kalian.

Di pihak lain, bagi beberapa orang di antara kita, pertemuan pertama kita dengan Tuhan mungkin tidak se-spektakuler yang kita pikirkan. Bahkan bisa saja diawali dengan keadaan yang sedih, sulit, dan tiada pengharapan. Sama seperti ketika pertama kali Musa dipanggil Tuhan di semak-semak yang terbakar, saat itu ia sedang dalam ketakutan dan mempertanyakan tujuan Tuhan dalam hidupnya. Bisa jadi kita juga seperti itu, tidak ada harapan dan tidak ada pertolongan.

Ketika saya sedang kuliah, saya tinggal jauh dari orangtua dan tinggal di luar negeri bersama dengan kakak saya. Ada waktunya saya merasa sangat kesepian. Waktu itu ada masalah dengan kakak saya dan hampir setiap hari orang tua saya menelepon dirinya untuk memastikan masalahnya selesai. Saya merasa sendirian, tidak diperhatikan, dan tidak dipedulikan, karena semua perhatian diberikan kepada kakak saya. Saya menangis dan mengeluh kepada Tuhan, menanyakan kehadiran-Nya dalam hidup saya dan meminta jawabannya setiap hari. Saya tahu Alkitab berkata Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan selalu ada bersama dengan kita, tapi saya tidak merasakannya. Sampai suatu hari, tiba-tiba saja, ayah saya menelpon saya hanya untuk mengecek keadaan dan sekolah saya. Ketika saya menutup telepon, saya menangis mengingat betapa hebatnya Tuhan berbicara kepada saya dengan cara yang sangat unik untuk menunjukkan kalau Ia peduli kepada saya dan Ia memakai ayah saya untuk menunjukkan hal itu kepada saya.

Kadang Tuhan mengizinkan hal-hal buruk terjadi dalam hidup kita. Tuhan mengizinkan kita merasa lemah dan tidak berdaya. Tuhan mengizinkan kita menunggu dan mempertanyakan kehadiran-Nya. Semua itu ia izinkan supaya kita bisa terus mencari dan menantikan Dia. Jadi jangan menyerah dan berjalanlah terus dalam proses-Nya. Tuhan ada di sana, melihat Anda dan berjalan bersama Anda dalam segala keadaan. “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;’

Renungan untuk Orangtua
Jangan takut untuk menceritakan masa-masa sulit dalam hidup Anda. Anak-anak Anda perlu mengerti bahwa ada kalanya hidup itu berat, tapi kita perlu percaya kepada Tuhan dan menjadi kuat karena kita tahu Tuhan selalu ada bersama dengan kita.

Renungan untuk Anak-anak
Apa pengalaman yang paling menyedihkan yang dapat kamu ingat? Mengapa? Apa yang kamu lakukan di masa-masa berat itu? Ingatlah bahwa kamu tidak pernah sendirian, selalu ada Tuhan yang mengasihi kita.

Saat Teduh Keluarga
Berdoalah sebagai satu keluarga dan doakan satu sama lain. Terbukalah untuk saling membagikan beban kita dan biarkan seluruh anggota keluarga kita tahu bahwa kita membutuhkan dukungan dan doa satu sama lain sebagai satu keluarga.