Jalan Di GurunSample
Jalan di Gurun
Selama 13 hari terakhir, kita telah mengalami padang gurun melalui kacamata beberapa karakter-karakter dari Alkitab. Untuk hari terakhir ini bersama, saya pikir akan lebih baik memuat tentang pribadi saya. Nama saya Kevin dan saya adalah Lead Pastor of Collective (Gembala sidang gereja Collective).
Saya menganggap diri saya adalah orang yang positif. Saya seorang yang suka bermimpi dan saya bersemangat tentang masa depan - menjelajahi wilayah baru dan menyelam ke perairan yang belum dipetakan. Namun, beberapa tahun yang lalu ada masa di mana hal-hal yang positif ini dirampas dari saya oleh ketidakpastian dalam hidup. Saya akhirnya memahami sepenuhnya apa yang dimaksud dengan “Harapan yang tertunda menyedihkan hati” dalam Amsal 13:12.
Saya menghadapi serangkaian ketidakpastian yang menyebabkan kepercayaan diri saya perlahan surut. Itu tidak terjadi dalam semalam, tetapi sedikit demi sedikit, ketidakpastian ini menggerogoti jiwa saya. Saya mengalami kecemasan yang parah dan mulai susah tidur. Saya hanya bisa tidur sekitar satu jam setiap malam. Tidak tahu harus berbuat apa, saya mulai minum obat tidur dan sejak saat itu semuanya makin parah.
Menjadi sangat sulit bagi saya karena saya harus memasang wajah yang kuat untuk memimpin gereja dan bertindak seolah-olah semuanya baik-baik saja. Salah satu momen paling menakutkan adalah ketika ingatan saya menjadi terfragmentasi. Saya tidak dapat menghubungkan urutan banyak peristiwa dengan benar. Saya berdoa dan meminta kepada Tuhan supaya terjadi terobosan tetapi tidak terjadi apa-apa..
Kemudian suatu hari, Tuhan berbicara kepada saya melalui salah satu catatan di forum online. Saya didorong untuk fokus pada Tuhan dan bukan masalah saya dan mengundang Roh Kudus datang untuk memenuhi saya lagi. Sejak saat itu, saya berdoa agar Roh Kudus memenuhi saya setiap malam. Pada awalnya, sulit untuk tidur tanpa obat tidur, tetapi untungnya, saya mengalami penyembuhan bertahap dari Tuhan.
Sebagai gembala, tidak dapat dipungkiri bahwa perjalanan saya di gurun pada akhirnya meluas dan mempengaruhi gereja. Kami kehilangan banyak momentum dan hanya fokus kepada diri sendiri karena ketidakstabilan, kurangnya pemuridan dan perubahan dalam kepemimpinan.
Saya sangat membutuhkan solusi, rencana baru, tetapi saya mencari jawaban di tempat yang salah.
Jawabannya tertulis dengan jelas dalam Yesaya 43 - bahwa fokus saya semestinya bukan pada "sesuatu yang baru" atau "membuat jalan di (keluar dari) padang gurun", tetapi fokus pada "AKU" - Tuhan yang pengasih, penyayang, pengampun dan berlimpah dalam kasih!
Saya berharap perjalanan selama 14 hari terakhir telah menegaskan kembali identitas Anda di dalam Kristus dan membantu Anda menemukan bukan hanya jalan keluar dari padang gurun Anda tetapi menemukan Sang Pembuat Jalan itu sendiri.
Yeremia 29:13 (TB) - apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Selamat Anda telah menyelesaikan “Jalan di Gurun”. Kami harap Anda merasa terberkati.
Mari kenali Collective lebih lagi dan kami sangat senang untuk bisa terhubung dengan Anda melalui collective.my/connect
Scripture
About this Plan
Ada musim kehidupan dimana kita merasa terjebak di gurun. Ada perasaan tidak nyaman, tersesat, terisolasi dan takut. Namun melalui Firman Tuhan, kita bisa melihat bahwa Tuhan memakai gurun untuk mengajar dan mengingatkan umat-Nya tentang siapa Dia dan apa yang bisa Dia lakukan. Renungan ini bisa menolong Anda mengenali identitas dirimu di dalam Kristus Sang Pembuat Jalan.
More