Apa yang jadi tuanmu?

Kekuatiran adalah bentuk kekurang-percayaan seseorang kepada ALLAH yang disembahnya. Bagi saya, kekuatiran adalah tanda kita meremehkan TUHAN. Bayangkan saja, kita seorang manusia yang serba terbatas, mengatakan PERCAYA kepada TUHAN yang tidak terbatas tetapi pada kenyataannya kita terus menerus kuatir akan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dikuatirkan. 

Ketika kita mengakui dan menyebut BAPA pada ALLAH di sorga, artinya kita MEMPERCAYAKAN hidup kita kepadaNYA, dan tidak ada alasan kita untuk kuatir. 

Orang yang kuatir akan sangat mudah untuk dicobai oleh iblis

Orang yang kuatir akan menjadi sasaran empuk bagi iblis, karena kekuatiran adalah celah bagi iblis untuk mengerjakan rencana jahatnya, sampai kita lupa bahwa kita punya ALLAH yang SANGAT MAMPU dan KUASANYA TAK TERBATAS. 

Ketika kita memenuhi pikiran pikiran kita dengan hal yang lain, pikiran akan mendistraksi kita dari hal yang membuat kita kuatir. Pikiran2 yang diisi dengan hal yang bermanfaat, akan membuat kita mampu FOKUS untuk memikirkan SOLUSI daripada MASALAH. 

Mengutamakan yang UTAMA yaitu ALLAH dan KERAJAANNYA dan KEBENARANNYA adalah KUNCI Bebas dari KEKUATIRAN. 

Ada sebuah kutipan yang menarik, berkata demikian "when you turn your worry into worship, God will turn your test into testimony and battles into blessings"

Masalah BERAT akan menjadi BERKAT, ketika kita melaluinya bersama dengan Kristus. 

Ketika kita mengutamakan TUHAN, artinya TUHAN menjadi TUAN dalam hidup kita. Ketika TUHAN menjadi TUAN maka takada alasan kuatir. 

What Worries you, Masters you! 

Tips untuk tidak kuatir, ganti apa yang menjadi tuanmu. Mulailah dengan bernyanyi dalam hati, bernyanyi dengan bersuara, berdoalah dan menyembah Tuhan ketika Anda merasa kuatir. 

Jangan biarkan kekuatiran yang menjadi TUAN, justru kita menjadi TUAN atas kekuatiran. PENGENDALI kekuatiran itu. 

Ketika kita mengetahui siapa yang memegang kendali atas hidup, tak ada alasan untuk kuatir.

Milikilah hubungan yang bukan hanya sekedar dekat, tetapi sangat erat, melekat dan intim dengan Allah, dan setiap hari kita akan menyaksikan betapa besarnya pertolongan, kuasa dan mujizatNya bagi kita.