Hidup tanpa Kuatir

Salah satu Mazmur paling terkenal di Alkitab adalah Mazmur 23 yang menceritakan tentang bagaimana Tuhan menjadi seorang Gembala yang menjamin pemeliharaan dan kesejahteraan setiap domba-dombaNya. Ketika kita menelusuri seluruh ayat dalam Mazmur 23 maka kita akan menemukan, ayat-ayat ini berbicara mengenai Tuhan yang menjaga, memelihara, merawat dan menjamin kehidupan kita. Bahkan di dalam lembah kekelaman pun, pada saat menghadapi bahaya, menghadapi pergumulan pencobaan Ia tetap ada dan tidak pernah meninggalkan kita sesaatpun. 

Jaminan Pemeliharaan dari Allah seharusnya membuat kita tidak kuatir berlebihan sampai meragukan Allah. Dengan menjalani kehidupan yang dipimpin oleh pikiran yang benar dan berdoa menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada ALLAH, kita sedang menjalani hidup yang benar juga. 

Menyerahkan hidup kedalam tangan Allah artinya kita benar-benar berserah dan tidak lagi "kepo" utak-atik lagi apa yang sudah kita serahkan kepada Allah. Terkadang, manusia menganggap Allah tidak mampu, atau meragukan kesanggupan Allah dalam mengerjakan segala sesuatunya. Itulah yang menyebabkan manusia tidak bisa tidak kuatir. Padahal, ketika sudah menyerahkan kepada Allah maka tidak ada lagi alasan untuk kuatir. 

Setiap kali kita datang beribadah atau bersaat teduh pribadi di rumah atau dimanapun berada, kita sedang memberi diri diajar oleh Firman Tuhan, ketika kita mendengar dan menerima Firman Tuhan, ada sebuah tugas yang perlu dikerjakan dengan segenap hati, yaitu melakukan firman yang sudah kita dengar selama ini.  

TIdak kuatir bukan berarti bersikap masa bodoh atau tidak mau tahu. Tidak kuatir berarti tidak mau hidup tanpa pimpinan TUHAN, tidak membiarkan diri dikuasai oleh ketakutan yang berlebihan, tidak mau hidup tanpa penyertaan TUHAN dan selalu berserah kepada Tuhan. 

Kekuatiran tidak akan menambahkan apapun bagi hidup ini, selain kecemasan, kegelisahan, ketakutan yang menjelma menjadi kekuatiran dan meragukan kedaulatan Allah dalam hidup kita. 

Kekuatiran seperti sebuah kaca pembesar, hanya memperbesar masalah dan bukan fokus pada solusi. Kekuatiran sama seperti duduk di sebuah kursi goyang (kursi malas), terlihat bergerak dan beraktivitas, padahal sebenarnya ada pada tempat yang sama. Kekuatiran hanya membuat situasi bertambah buruk.

Minimalisirlah kekuatiran dengan pikiran yang benar, berdoa yang benar dan hidup yang benar sesuai standar firman Tuhan.