Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Bagaimana Merencanakan Hidup Anda
Hampir semua orang membuat rencana. Kita membuat rencana soal cara menghabiskan sore hari, akhir pekan atau masa liburan kita. Beberapa orang merencanakan jumlah anak yang akan dimiliki dan pendidikan mereka. Kita perlu merencanakan keuangan dan pengeluaran kita. Setiap orang memiliki rencana. Usaha bisnis memiliki rencana. Jemaat harus memiliki rencana.
Saya menyukai halaman-halaman ini dalam ‘Alkitab Setahun’ saya. Pada Juni 1992, dengan ayat ini, ‘Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu’ (Amsal 16:3), saya menuliskan rencana-rencana kami untuk tahun 1992/1993. Allah memberkati rencana-rencana ini lebih dari yang kami minta atau bayangkan. Setiap tahun, saya menuliskan rencana untuk tahun kedepannya. Begitu menguatkan dan membangun iman ketika mengingat kembali betapa banyak yang TUHAN telah perbuat bagi kami selama bertahun-tahun. Begitu mudahnya melupakan kebaikan dan kesetiaan-Nya.
Amsal 15:31–16:7
Rencana kita
Kita tidak selalu berbuat benar. Tidaklah salah bila membuat rencana. Memang, membuat rencana kedepan itu bagus. Seperti yang telah dikatakan, bukan di saat hujan Nuh membangun bahtera. Penulis kitab Amsal berkata, ‘Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati... Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu’ (16:1,3).
Di sini, kita melihat kunci keberhasilan. Rencana Anda janganlah terlepas dari TUHAN. Anda dipanggil ke dalam hubungan dengan-Nya. Rencana Anda harus selaras dengan rencana-Nya. Visi dan rencana Anda harus dipimpin oleh Roh. Ketika Anda merasakan tuntunan Allah, serahkanlah rencana Anda pada TUHAN. Bawalah pada-Nya. Letakkan di hadapan-Nya. Allah berjanji, ‘terlaksanalah segala rencanamu’ (Ay.3). Apa maksudnya menyerahkan segala yang kita perbuat kepada TUHAN?
- Bekerjasama
Salah satu terjemahan kata dalam bahasa Ibrani untuk ‘menyerahkan’ adalah ‘bergerak maju’. Ada dua cara untuk menjalani hidup. Yang pertama adalah memutuskan bahwa kita mampu hidup, tanpa Allah. Kita membuat rencana sendiri untuk menyenangkan diri. Inilah cara keangkuhan (Ay.5) dan pengandalan diri sendiri. Orang sombong tidak usah diberitahu apapun karena mereka pikir mereka sudah tahu.
Cara kedua adalah mau mengesampingkan hasrat diri. Inilah cara iman dan kerendahan hati: ‘kerendahan hati mendahului kehormatan’ (15:33b).
Allah memiliki rencana baik untuk hidup Anda (Yeremia 29:11; Roma 12:2; Efesus 2:10). Bekerjasamalah dengan rendah hati dengan Allah, mau untuk menyerahkan semua yang berbenturan dengan tujuan-Nya bagi Anda.
- Berbagi cerita
Menyerahkan rencana Anda pada TUHAN berarti berbicara pada-Nya soal rencana Anda, untuk bersama berencana dengan-Nya. Dalam mengawali hari, Anda dapat menyerahkan rencana Anda pada-Nya. Liburan adalah waktu yang baik untuk membuat rencana dan menyerahkan tiap bulan, bahkan tahun kedepannya kepada Allah.
Saya ingat mendengar aktor David Suchet, ketika dia baru-baru itu menjadi orang Kristen, saat dia ditanyai di radio apakah ada peran tertentu yang akan ditolaknya. Jawabnya, ‘Pertanyaan yang sangat sulit. Yang bisa saya katakan adalah kini ketika saya ditawari demikian saya akan berdoa terlebih dulu dan jika rasanya salah, saya akan tolak, walau dulu jawaban saya adalah, ‘”Berapa bayarannya?”’
- Berkonsultasi
TUHAN berkata, ‘Celakalah... yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku... yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku’ (Yesaya 30:1-2a). Menyerahkan kepada TUHAN artinya berkonsultasi dan mendiskusikan rencana Anda dengan Dia dan meminta hikmat dan nasihat-Nya (Amsal 15:33a). Dengan keputusan besar, orang bijak akan berkonsultasi dengan orang lain untuk memeriksa bila mereka telah mendengar dari TUHAN secara akurat (Ay.31-32).
Setelah menyerahkan rencana Anda kepada TUHAN, Anda dapat percaya janji keberhasilan-Nya. Allah berdaulat atas rencana Anda. ‘Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN’ (16:1). ‘Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya’ (Ay.9).
Allah memberi Anda kebebasan dan tanggung jawab untuk berencana. Benar untuk berbuat ini. Namun, Allah mengaitkan keputusan Anda pada tujuan Anda. Ini bukanlah alasan untuk menjadi pasif atau putus asa, justru Anda dikuatkan karena diyakinkan bahwa Allah yang mengendalikan hidup Anda. Anda tak perlu ada dalam kebimbangan.
Anda bisa percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Ay.6b,7; Roma 8:28).
TUHAN, aku memuji dan bersyukur atas cara ajaib dimana Engkau memberkati rencana yang kuserahkan pada-Mu. Tahun ini aku ingin menyerahkan semua rencana masa depanku pada-Mu.
Perjanjian Baru
Kisah 19:14–41
Rencana Paulus
Paulus adalah pemikir taktis. Dia membuat rencana dengan cermat. ‘Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga." Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia’ (Ay.21-22).
Visi, misi, dan rencana Paulus adalah soal penginjilan seluruh dunia. Strateginya berfokus pada kota: Yerusalem, Roma, Korintus, dan Efesus.
Dia menghabiskan banyak waktu di kota-kota ini sambil mengabarkan injil ke sebanyak mungkin orang, entah di sinagog atau di suatu balai pertemuan.
Dia ditentang. Menariknya, di Efesus penentangan itu tidak bersifat doktrinal atau etis tapi bersifat ekonomi. Demetrius pikir dia akan kehilangan uang gara-gara pengajaran Paulus.Oleh karena itu, dia membangkitkan penolakan (Ay.24-29).
Tetapi Allah juga memiliki rencana. Amsal lain untuk hari ini berkata, ‘TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing’ (Amsal 16:4a). Dengan sekejap, Allah bekerja melalui panitera kota (Kisah 19:35). Walau si panitera tampaknya tidak percaya pada Allah (Ay.35-36), tindakannya menenangkan orang banyak yang rusuh itu. Allah sering bekerja melalui orang-orang yang tak percaya untuk mewujudkan rencana-Nya.
TUHAN, terimakasih atas contoh perencanaan, strategi, dan keberanian Paulus dalam menghadapi penolakan besar. Terimakasih karena Engkau menggunakan segalanya demi tujuan-Mu. Bimbing aku dalam semua rencanaku. Bantu aku agar taktis dan pemberani.
Perjanjian Lama
1 Raja-raja 22:1–53
Rencana Allah
Bukan ide yang bagus mengakali Allah. Inilah masalah Ahab. Dia mencoba memanipulasi orang-orang dan kejadian untuk mengalahkan rencana Allah.
Yosafat dengan bijak berkata pada Ahab bahwa sebelum perang dengan Aram, dia harus mencari nasihat TUHAN: ‘Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN’ (Ay.5). Ini adalah contoh lain dari prinsip yang vital. Jika ingin rencana Anda berhasil, Anda harus minta bimbingan dari Allah dalam berencana.
Ke-400 nabi ‘boneka’ itu ibarat beo sewaan yang bekerja berdasarkan bayaran, yaitu mengatakan apapun yang raja ingin mereka katakan.
Namun, Yosafat tahu itu bukan nubuatan asli dan dia bertanya, ‘Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?’ (Ay.7). Raja menjawab, ‘Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla’ (Ay.8).
Mikha, nabi yang asli, mengatakan firman TUHAN kepada mereka. Ketika ke-400 nabi itu mengemukakan pandangan populer, Mikha satu-satunya yang tahu pikiran TUHAN. Kita janganlah terombang-ambing oleh opini populer jika itu tidak berasal dari TUHAN. Fakta bahwa kita mungkin kalah jumlah tidaklah menentukan.
Mikha cukup berani mengatakan kebenaran: ‘Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan’ (Ay.14). Dia memperingatkan mereka akan bahayanya melawan rencana Allah. Alhasil, Mikha dijebloskan ke dalam penjara tanpa apapun kecuali roti dan air (Ay.27).
Ahab tidak mau mendengarkan suara Allah. Dia tetap memanipulasi. Dia pikir dia bisa mengakali Allah dengan menyamar (Ay.30). Tapi, seperti yang kita baca, ‘TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing’ (Amsal 16:4).
Kita dapat melihat prinsip ini bekerja ketika ‘seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya... raja sudah mati... darah raja dijilat anjing... sesuai dengan firman TUHAN’ (1 Raja-raja 22:34,37-38).
TUHAN, terimakasih karena Engkau adalah TUHAN yang berdaulat dan yang mengendalikan peristiwa sejarah.
Ampuni aku, ya TUHAN, di kala aku tahu aku berada di jalan yang salah dan mencoba memanipulasi kejadian. Bantu aku untuk selalu sejalan dengan rencana-Mu. Biarlah rencanaku menjadi rencana-Mu, dan biarlah rencana-rencana ini berhasil.
Pippa Menambahkan
Amsal 16:2
‘Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.’
Motif kita bisa saja berubah-ubah sepanjang waktu.
Ayat Hari Ini
‘Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu’ (Amsal 16:3).
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More