Anak-anak Perempuan Hawa - Pelajaran Hidup Dari Para Wanita Dalam Alkitab Bagian 2 Sampel
Abigail
Bagaimana Anda mengatasi orang yang mudah berubah-ubah sikap, mudah marah, atau benar-benar bodoh?
Semua orang yang mengenal saya mengetahui bahwa saya tidak memiliki toleransi terhadap omong kosong. Jika bisa, saya akan menyingkir dari orang-orang itu…dan pergi menjauh.
Tetapi bagaimana jika kita tidak dapat menjauh? Bagaimana jika mereka adalah orang-orang yang bekerja atau hidup bersama kita? Bagaimana jika itu adalah keluarga atau seseorang yang terpaksa sering kita temui…lalu bagaimana?
Ada sebuah kisah dalam Alkitab tentang seorang wanita yang menghadapi kebodohan setiap hari. Ia menikah dengan Nabal, seorang pria yang namanya berarti bodoh.
Nama wanita itu adalah Abigail dan kisahnya tertulis dalam 1 Samuel 25.
Daud sedang melarikan diri dari Raja Saul namun memberikan perlindungan bagi para gembala dari seorang pencukur domba yang kaya namun bodoh, Nabal. Sebagai sedikit imbalan, Daud meminta makanan untuk dirinya dan orang-orangnya.
Nabal dengan sangat tidak sopan menolak permintaan Daud. Maka sekarang, Daud lapar dan marah. Ia bersumpah untuk membunuh orang-orang di rumah Nabal.
Abigail diberitahu tentang rencana Daud untuk membunuh keluarganya. Ia segera mengumpulkan makanan, menemui Daud di tengah jalan, dan memohon belas kasihan.
Dalam permohonannya, ia dengan hati-hati menyebutkan sekilas tentang tembakan ketapel Daud. Tidak ada yang lebih baik daripada makanan dan pengakuan atas pencapaian masa lalu untuk mendukung ego seorang pria! Ia berbicara tentang masa depan Daud dan mendesaknya untuk tidak membuang-buang waktu menumpahkan darah yang tidak perlu.
Daud mendengarkan dan menjadi reda.
Tak lama setelah peristiwa ini, Nabal meninggal dan Daud meminta Abigail untuk menjadi istrinya. Ia bukan lagi istri Nabal – si bodoh, ia sekarang adalah istri Daud – calon raja Israel.
Pesan dari kisah ini sederhana. Abigail memahami posisi dan pengaruhnya. Ia mengubah lingkungannya, bukan lingkungannya mengubah dia.
Ia tetap konsisten. Ia tidak bersungut-sungut tentang takdir hidupnya; bagaimanapun juga, menikah dengan Nabal pastilah tidak mudah. Alkitab menggambarkan Abigail sebagai seorang wanita yang cantik dan cerdas, dan ia tetaplah demikian, tak pernah melewatkan hal penting dan menyelamatkan nyawa banyak orang.
Apapun (atau siapapun) yang sedang Anda hadapi sekarang, saya berdoa agar Anda mengerti posisi pengaruh Anda…bukannya terseret oleh orang lain namun mengangkat orang lain.
Seperti Abigail, Tuhan dapat memakai ANDA untuk mengubah dan bahkan menyelamatkan nyawa orang-orang di sekitar Anda.
~ Binu
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Temukan penerapan dalam kehidupan zaman modern dari kisah-kisah para wanita dalam Perjanjian Lama.
More