Kesetiaan Yang Membawa TerobosanSampel

Dimana Tuhan?

Sepasang suami istri memiliki dua anak laki-laki, berusia 8 dan 10 tahun, sangat nakal. Mereka selalu mendapat masalah dan orang tua mereka tahu bahwa, jika ada sesuatu yang dicuri di kota mereka, anak laki-laki mereka mungkin terlibat. Ibu anak laki-laki tersebut mendengar bahwa seorang pendeta di kota telah berhasil dalam mendisiplin anak-anak, maka dia bertanya apakah pendeta tersebut mau berbicara dengan anak laki-lakinya. Pendeta itu menyetujuinya, namun meminta untuk menemui mereka satu per satu. Maka sang ibu menyuruh anaknya yang berusia 8 tahun terlebih dahulu, pada pagi hari, bersama anak laki-laki yang lebih tua untuk menemui pendeta pada sore hari. Pendetanya bertubuh besar dengan suara menggelegar, mendudukkan anak yang lebih muda dan bertanya dengan tegas, “Di manakah Tuhan?”. Mulut anak laki-laki itu ternganga, tapi dia tidak memberikan respons, duduk di sana dengan mulut ternganga, mata terbelalak. Maka sang pendeta mengulangi pertanyaan itu dengan nada yang lebih tegas lagi, “Di manakah Tuhan!!?” Sekali lagi anak laki-laki itu tidak berusaha menjawab. Maka pendeta itu semakin meninggikan suaranya dan mengacungkan jarinya ke wajah anak laki-laki itu dan berteriak, “DIMANA TUHAN!?” Anak laki-laki itu menjerit dan lari keluar kamar, langsung berlari pulang dan masuk ke dalam lemarinya, membanting pintu di belakangnya. Ketika kakak laki-lakinya menemukannya di lemari, dia bertanya, “Apa yang terjadi?” Adik laki-lakinya, sambil terengah-engah, menjawab, "Kali ini kita berada dalam masalah BESAR. Tuhan hilang - dan mereka mengira KITA yang melakukannya!" Kamu tahu Tuhan ada di mana?

Dalam keadaan yang sulit, seringkali kita berpikir kalau Tuhan itu tidak ada. Dan sebetulnya Tuhan bisa melakukan segala sesuatu untuk menolong kita.

Kejadian 26:12-22

Ishak mempunyai hak untuk melawan ketika orang Filistin merusak sumur-sumurnya, namun ia memilih untuk menjaga perdamaian. Pada akhirnya, orang Filistin menghormatinya karena kesabarannya.

Tuhan membangun iman Anda dengan mengujinya, karena iman itu seperti otot and waktu direntangkan dan ditarik maka itu akan berkembang (Rick Warren)