Sikap MelayaniSampel
MENGANGGAP YANG LAIN LEBIH UTAMA DARI PADA DIRINYA SENDIRI
Tom Knapp tidak pernah memenangkan sebuah pertandingan pun di sepanjang karier berlarinya di Sekolah Menengah Umum. Tom adalah seorang “pemacu”. Tugasnya adalah menentukan kecepatan lari untuk diikuti anggota timnya, yang kemudian akan mendahuluinya ke garis akhir. Ketika ia dapat berlari dengan kencang, ia memampukan rekan timnya untuk menang. Walaupun Tom tidak pernah memiliki tenaga cadangan yang cukup untuk menyelesaikan pertandingan dan menang, sang pelatih menganggapnya sebagai anggota tim yang berharga.
Perjanjian Baru pun memerintahkan kita untuk berlari di dalam pertandingan iman dengan memikirkan keberhasilan orang lain. Kita diharapkan “tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memerhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Filipi 2:3-4). Teladan kita untuk hidup seperti itu adalah Yesus Kristus, meninggalkan kemuliaan surga untuk menjadi manusia sama seperti kita, dan mati di kayu salib sehingga kita dapat beroleh hidup kekal (ayat 5-8).
Jika dorongan keteladanan kita dapat membantu orang lain untuk bertumbuh dan berhasil, kita seharusnya bersukacita. Saat hadiah kekal diberikan atas pelayanan yang setia kepada Allah, maka banyak “pemacu” akan mendapatkan penghargaan khusus. Hingga saat itu tiba, marilah terus berlari sehingga orang lain dapat menang
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Renungan ini akan menggambarkan pentingnya sikap dalam melayani, dengan sukacita dalam hidup kita. Biarlah kita selalu melakukan dengan sebaik-baiknya untuk kemuliaan Tuhan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bcs.org.sg