Kelemahlembutan, Buah RohSampel

Kelemahlembutan, Buah Roh

HARI KE 3 DARI 3

Kelemahlembutan vs Kepahitan

Cerita Alkitab: Kain dan Habel (Kejadian 4:1-16)

Ayat Tema: Efesus 4:31

Pertandingan hari ini adalah antara kelemahlembutan hati dan kepahitan. Kepahitan adalah seperti sel penjara! Kita pikir kita telah menjebloskan orang jahat ke dalam penjara, ketika sesungguhnya kitalah yang terkunci! Keyataannya, orang akan menyakiti kita. Kadang-kadang kita telah melakukan sesuatu yang salah dan pantas diperlakukan demikian, dan terkadang kita benar-benar tidak bersalah. Bagaimanapun juga, kita bertanggung jawab untuk hati kita sendiri.

Kepahitan berawal dari luka hati. Reaksi umum terhadap rasa sakit adalah marah, dan hal itu dapat menimbulkan kebencian. Jika dibiarkan demikian, kemarahan akhirnya akan menjadi seperti borok, yaitu kepahitan! Salah satu definisi dari kepahitan adalah "kebencian membara yang kronis".

Hal yang indah tentang Injil Yesus Kristus adalah bahwa tidak ada yang dapat menyentuh orang-orang Kristen! Mereka mungkin membakar tubuh saya, tetapi mereka tidak dapat menyentuh jiwa saya. Mereka mungkin dapat memfitnah saya, tetapi Yesus tahu saya tidak bersalah. Pada akhirnya, setiap orang akan membayar atas tindakan mereka sendiri. Di surga, saya akan dihargai untuk perilaku saya sendiri, dan tidak ada siapa pun yang bisa mencuri sukacita saya. Orang bisa mencuri harta benda di bumi, tetapi tidak ada yang bisa mencuri harta yang telah saya tempatkan di surga.

Ini semua benar, KECUALI, jika saya membiarkan kepahitan atas dosa-dosa yang telah dilakukan orang lain terhadap saya tinggal dalam hati. Jika saya berulang kali berpikir tentang kesalahan yang dilakukan orang lain terhadap saya dan bagaimana saya menjadi korban, hal itu bisa masuk ke dalam jiwa dan memengaruhi kepribadian saya. Saya bisa menjadi curiga, ragu, depresi, sinis, dan tidak bahagia. Orang yang bersalah kepada saya tidak dapat mencuri sukacita saya, kecuali saya memberikannya kepada mereka.

Cerita Alkitab hari ini adalah tentang Kain dan Habel, dua bersaudara yang mencoba untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kain membawa buah-buahan dan sayuran kepada Allah sebagai persembahan, dan Habel membawa domba untuk dikorbankan. Allah menyukai kurban Habel, tapi tidak menyukai persembahan Kain. Tuhan selalu menyukai kurban hewan tertentu di sepanjang Alkitab. Kain mungkin tidak tahu tentang hal itu, tapi ia bisa bertanya. Ketika ia melihat bahwa Tuhan tidak senang dengan buah-buahan dan sayuran, ia bisa menjualnya untuk membeli seekor domba. Sebaliknya, dia malah membiarkan kemarahan tumbuh dalam hatinya. Tuhan berbicara kepada Kain untuk mendorongnya, tapi Kain tidak mau mendengarkan. Sebaliknya, dia membiarkan amarah itu membara dan berubah menjadi kepahitan. Karena marah, Kain menyerang saudaranya Habel.

Jujur saja, sangat sulit untuk mengampuni orang yang bersalah terhadap kita. Dan sulit juga untuk menerima disiplin dari pihak yang berotoritas ketika kita melakukan kesalahan. Hal ini membutuhkan kelemahlembutan di dalam hati kita untuk dapat menerima disiplin dan berubah. Kain pikir dia menempatkan Habel dalam sel penjara karena menjadi favorit Allah. Namun sebaliknya, ia menempatkan dirinya sendiri dalam penjara, selama sisa hidupnya!

Dapatkah Anda memilih kelemahlembutan hati dan bukan kepahitan bagi hidup Anda? Akankah Anda menolak untuk mengizinkan orang lain mencuri hati Anda? Hal ini benar-benar tergantung pada Anda seberapa banyak orang lain dapat mencuri hati Anda.

Pertanyaan:

1. Kelihatan seperti apakah saat kita dalam kepahitan? Apakah Anda mengenal seseorang yang mengalami kepahitan?

2. Pernahkah Anda diperlakukan tidak adil? Apakah Anda mampu memaafkan mereka?

Penerapan dalam kehidupan:

Pilihlah seseorang yang membuat Anda marah, dan ampuni mereka. Luangkan waktu dalam doa, dan katakan dengan suara keras, "Saya memaafkanmu."

Ingin lebih?

Rencana bacaan ini diambil dari kurikulum anak-anak Lengkapi & Tumbuhkan. Miliki rencana ini di rumah, kemudian lakukan seluruh kurikulumnya di Gereja dengan buku siswa, permainan, kerajinan tangan, lagu, dekorasi, dan banyak lagi yang lainnya!

https://www.childrenareimportant.com/indonesian/champions/

Hari 2

Tentang Rencana ini

Kelemahlembutan, Buah Roh

Bagaimana buah roh dapat memenangkan pertarungan melawan dosa kedagingan saya? Rencana bacaan empat hari ini menunjukkan pertarungan antara kelemahlembutan melawan pertikaian, tradisi, dan penderitaan. Kristi Krauss menggunakan buah roh yang terdapat dalam Galatia 5 sebagai panduan untuk memacu kita dalam bertindak dan menjadi pejuang kelemahlembutan dalam kehidupan sehari-hari.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Equip & Grow yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.childrenareimportant.com/indonesian/champions/