Kelemahlembutan, Buah RohSampel

Kelemahlembutan, Buah Roh

HARI KE 2 DARI 3

Kelemahlembutan vs Tradisi

Cerita Alkitab: Bersih dan haram (Matius 15:1-20)

Ayat Tema: 1 Korintus 10:32-33

Pertandingan minggu ini adalah antara kelemahlembutan hati dan tradisi. Kelemahlembutan hati bisa menjadi buah yang sulit untuk diinginkan, karena dalam banyak budaya, hal itu dianggap sebagai kelemahan. Hal ini biasanya dipahami sebagai kebaikan, pertimbangan, kerendahan hati, dan perilaku terkendali. Tapi bagi banyak orang, menahan diri dipandang tidak baik! Namun, bagi Allah, pengendalian diri adalah baik, dan merupakan sesuatu yang Dia minta dari kita. Tuhan pikir itu cukup penting untuk didaftarkan sebagai buah Roh dalam Kitab Suci, dan Yesus menunjukkan kelemahlembutan hati ketika Dia berada di bumi.

Dalam gereja-gereja di seluruh dunia, tradisi keagamaan menjadi begitu penting bagi kita, sampai kita lupa untuk mengendalikan perilaku kita. Kita sungguh lupa bahwa Tuhan ingin kita bersikap lembut dan baik terhadap orang lain. Tradisi kita menjadi lebih penting daripada sesama!

Cerita Alkitab hari ini adalah salah satu cerita penting, karena Yesus Kristus mengimbau kita untuk berhati-hati dengan tradisi kita. Suatu hari, para pemimpin agama datang kepada Yesus dan bertanya mengapa Dia mengizinkan para murid-Nya melanggar tradisi dengan makan menggunakan tangan najis. Tetapi Yesus bertanya kepada para pemimpin agama tersebut mengapa mereka menolak keluarga mereka sendiri demi tradisi. Yesus menyebut mereka orang-orang munafik!

Anda mungkin tidak memiliki tradisi ini di negara Anda di mana adalah dosa untuk makan dengan tangan najis. Tapi Anda memiliki tradisi yang sangat penting. Anggaplah Anda tidak tahu apa itu "makan dengan tangan najis" dan memasukkan salah satu tradisi dari negara Anda ke dalam kalimat Yesus. Bagaimana jika Yesus sedang berbicara tentang salah satu tradisi Anda? Apakah Anda dapat menahan diri dan mengasihi orang lain yang melanggar tradisi tersebut? Atau akankah Anda seperti orang-orang Farisi, yang menganggap tradisi lebih penting dari segalanya?

Yesus kemudian mengatakan kepada para pemimpin agama tersebut bahwa apa pun yang masuk ke dalam tubuh dari luar tidaklah membuat seseorang najis, melainkan apa yang keluar dari mulutnyalah yang membuat seseorang najis. Hal ini karena apa pun yang keluar dari mulut kita berasal dari hati kita.

Allah akan selalu lebih peduli dengan hati kita daripada tradisi. Dapatkah Anda menjalankan tradisi tanpa mengutuk mereka yang tidak menjalankannya? Bisakah Anda bersikap baik dan lembut pada mereka yang melanggar tradisi Anda? Meskipun sangat sulit, itu adalah cara untuk hidup seperti Yesus.

Pertanyaan:

1. Aturan apakah yang denominasi Anda miliki?

2. Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih kepada seseorang yang melanggar salah satu tradisi Anda?

3. Bagaimana jika bersikap lembut terhadap orang yang melanggar aturan membuat Anda tidak populer? Haruskah Anda tetap menunjukkan kelemahlembutan hati?

Penerapan dalam kehidupan:

Pilihlah untuk berbuat baik terhadap seseorang di atas tradisi Anda. Ini dapat berarti memaklumi ketika mereka melanggar tradisi Anda, dan tidak berkomentar tentang hal itu. Pastikan untuk tidak menyakiti orang lain, atau mengambil perhatian untuk diri sendiri melalui tugas ini.

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Kelemahlembutan, Buah Roh

Bagaimana buah roh dapat memenangkan pertarungan melawan dosa kedagingan saya? Rencana bacaan empat hari ini menunjukkan pertarungan antara kelemahlembutan melawan pertikaian, tradisi, dan penderitaan. Kristi Krauss menggunakan buah roh yang terdapat dalam Galatia 5 sebagai panduan untuk memacu kita dalam bertindak dan menjadi pejuang kelemahlembutan dalam kehidupan sehari-hari.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Equip & Grow yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.childrenareimportant.com/indonesian/champions/