7 Hari Menjaga HatiSampel

BADAI HATIMU

Pagi ini saya terbangun dengan sebuah impresi kuat untuk menuliskan renungan ini. Saya percaya ada seseorang yang sedang sangat membutuhkannya dimanapun kalian berada.

Tahukah kita, ada badai dan kegelisahan yang tidak terlihat di dalam hidup kita yang sering kita coba tutupi, sehingga tidak banyak orang yang tahu dan menyadarinya.

Di luar kita coba terlihat tegar, kuat, tabah dan tersenyum, tapi di hati begitu lelah, broken dan tidak tahu lagi harus bagaimana.

Ya, badai kegelisahan itu ada di hati kita. Permasalahannya, jika badai itu terus kita biarkan berkecamuk, tentu akan ada banyak kerusakan yang terjadi dalam hidup kita. Jiwa kita juga akan semakin tertekan, yang tentunya akan berdampak pada kondisi fisik kita.

Dan segala sesuatu yang kita biarkan dan tidak kita jaga maka kondisinya akan semakin buruk.

Saya jadi teringat apa yang Raja Daud alami, rasakan dan katakan.

Mazmur 42:6 TB, “Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan gelisah didalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Tahukah kita, badai terbesar itu bukan di luar kita tapi di dalam hidup kita. Oleh sebab itu ingatlah, “Tuhan yang menenangkan badai dan angin ribut, DIA juga yang akan menenangkan badai kegelisahan di dalam hatimu.”

Kamu tidak sendiri, DIA bersamamu, dan tidak pernah meninggalkanmu dalam menghadapi segala yang kau hadapi saat ini.

Dimanapun kita berada hari ini, Tuhan ada beserta kita. Tenang teduh hai jiwaku, kutahu aku tak sendiri. Ada kekuatan dan ketenangan.