JalanSampel

Dunia yang Rusak dan Anak yang Hilang

Dalam pelajaran terakhir, Anda telah melihat penjelasan 3 Lingkaran tentang Injil (atau "kabar baik" tentang Yesus). Anda dapat melihat videonya lagi jika Anda membutuhkan disegarkan kembali. Setiap lingkaran mewakili adegan yang berbeda dalam kisah besar tentang Allah dan manusia. Satu lingkaran melambangkan rancangan awal Allah. Lingkaran lainnya melambangkan kehancuran yang kita alami di dunia ini karena dosa (memilih jalan sendiri daripada jalan Tuhan). Lingkaran terakhir melambangkan rencana Allah di dalam Yesus untuk memulihkan mereka yang hancur kembali ke rancangan Allah.

Sekarang, lihatlah lebih dekat dunia yang rusak ini. Sangat mudah untuk percaya bahwa dunia ini telah hancur ketika Anda melihat ketidakadilan dan penderitaan di sekeliling Anda. Kehancuran tampak seperti masalah yang sangat lahiriah. Tetapi rasa kehancuran yang lebih pribadi juga sedang bekerja di dalam diri Anda. Akibat terbesar dari dosa adalah terputusnya hubungan pribadi manusia dengan Tuhan. Bentuk kehancuran yang paling dahsyat dari kehancuran adalah rusaknya hubungan kita dengan Tuhan, dan kita bertanggung jawab untuk itu. Meskipun dosa sudah ada sebelum kita dilahirkan, kita terus melanjutkan putaran dosa dan kehancuran ketika kita menggantikan Tuhan dengan apa pun, termasuk pikiran dan hikmat kita sendiri. Roma 1:21-25 menjelaskan seperti apa hal itu dan apa akibatnya.

 Apa yang telah Anda ikuti selain Allah dalam sebagian besar hidup Anda?

 Apa saja akibat dari hal tersebut?

Lukas 15:11-16 menceritakan bagian pertama dari sebuah kisah tentang seorang anak yang memutuskan hubungannya dengan ayahnya dan memilih jalan hidupnya sendiri. Seperti bagian dalam surat Roma, pilihan ini berdampak buruk bagi sang anak. Meskipun sang anak mendapatkan apa yang dimintanya, kegembiraan karena mengendalikan hal ini justru menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.Kehidupan sang anak menjadi terbalik. Dia berubah dari bergelimang harta menjadi cemburu pada sisa-sisa makanan yang dimakan babi.

Mungkin Anda berpikir bahwa Anda telah melakukan yang lebih baik dengan pilihan Anda daripada sang anak dalam cerita ini dan bahwa hidup Anda tidak seburuk itu jika dibandingkan. Tetapi cerita ini menunjukkan betapa hancurnya dunia ketika kita memutuskan hubungan dengan Bapa dan memilih jalan kita daripada jalan-Nya. Anda mungkin tidak menginginkan kotoran babi, tetapi itu tidak berarti Anda tidak menghadapi kehancuran yang kita lihat disekitar kita dan didalam diri kita. Kehancuran yang kita lihat di sekitar kita dan di dalam diri kita mencerminkan rusaknya hubungan kita dengan Tuhan dan berakar pada pilihan kita dibandingkan jalanNya. Ketika kita mempelajari bagian kedua dari kisah ini dalam bacaan berikutnya, kita akan melihat bagaimana Tuhan tidak merancang kita untuk hidup dalam dosa dan kehancuran, tetapi Dia memiliki rencana yang lebih baik.

Doa:

"Tuhan, tolonglah aku untuk melihat bagaimana kehancuran di sekitarku dan di dalam diriku mempengaruhi aku dan orang lain. Tolonglah aku untuk memahami bagaimana mencoba hidup menurut aturanku sendiri dan bukan berdasarkan kasihMu sehingga menyebabkan kehancuran ini.Bantulah aku untuk melihat jalan kembali ke dalam hubungan denganMU”