KELUARGA SEBAGAI SEBUAH TIM #2Sampel

KELUARGA SEBAGAI SEBUAH TIM #2

HARI KE 3 DARI 6

#3 Karena Dosa 'Setitik', Rusaklah Hidup Sedunia

"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya." (Kej. 3:6)

Sahabat Keluarga, jika kita membaca perikop ini secara utuh, Kitab Kejadian Pasal 3 ini adalah titik tolak yang sangat memengaruhi kehidupan manusia di muka bumi. Bagaimana tidak, manusia mengalami pencobaan dan tak sanggup menangkal cobaan tersebut, lalu jatuh ke dalam dosa, hanya beberapa saat setelah diciptakan. Perikop ini dibuka dengan percakapan antara ular dan Hawa. Kala itu, ular yang merupakan manifestasi iblis, memulai percakapan dengan memicu keraguan dalam diri Hawa. Ular memanfaatkan 'status' Hawa yang tidak secara langsung mendengar perintah Allah kepada Adam untuk tidak memakan buah yang ada di tengah-tengah taman (Kej. 2:16-17) karena saat itu Hawa belum diciptakan. Hawa yang hanya mendengar larangan tersebut dari Adam akhirnya termakan oleh manipulasi ular yang setidaknya menggunakan 2 cara: membuat Hawa meragukan perintah/larangan Allah (ay. 1) dan membuat Hawa ingin menjadi seperti Allah (ay. 5). Keputusan Hawa dan Adam untuk menuruti rayuan ular menjadi kisah pemberontakan manusia terhadap Allah. Menurut Karel Sosipater, sewaktu mereka membuat keputusan etis yang salah dan menjatuhkan mereka ke dalam dosa, maka Imago Dei dalam diri manusia pun ikut rusak. Rusaknya manusia sebagai Imago Dei bukan hanya berpengaruh pada manusia itu sendiri, melainkan seluruh manusia di masa depan, serta seluruh isi dunia.

Ada begitu banyak iklan layanan masyarakat yang memberikan informasi tentang bahaya kecelakaan lalu lintas akibat mengemudi saat mengantuk. Namun kenyataannya, kecelakaan yang diakibatkan oleh pengendara yang mengantuk masih terus terjadi. Pada musim Piala Dunia, Saka bersama teman-temannya menonton pertandingan di sebuah kafe. Walau istrinya sudah mengingatkan agar Saka tidak pulang terlalu malam, Saka tetap memilih pulang larut setelah seluruh pertandingan berakhir. Saat menyetir pulang, Saka mulai mengantuk. Ia memanfaatkan sepinya jalan raya untuk memejamkan mata. "Hanya sedetik," ungkapnya dalam hati. Namun, yang ia anggap 'hanya sedetik' itu menjadi malapetaka, bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga keluarganya serta beberapa tunawisma di emperan pertokoan. Kecelakaan terjadi, ia menyetir ke arah emperan tempat para tunawisma beristirahat. Akibatnya, beberapa tunawisma menjadi korban jiwa, fasilitas umum serta mobil yang dikendarainya rusak, ia mengalami kelumpuhan dan keluarganya harus hidup prihatin karena Saka tak lagi mampu menjadi tulang punggung keluarga. Karena terpejam sedetik, rusaklah hidup sejumlah jiwa!

Sahabat Keluarga, dosa terjadi bukan hanya karena kesalahan-kesalahan besar, tapi juga karena berbagai kesalahan yang sering diremehkan atau dianggap wajar. Sedetik memejamkan mata saat menyetir, merusak hidup sejumlah jiwa. Sepatah kata umpatan kepada anak, merusak masa depan pendidikannya. Sekali kebohongan terhadap pasangan, merusak kepercayaan di dalam pernikahan. Waspadalah! Jangan hanya karena dosa 'setitik', merusak makna hidup sekeluarga!

RUANG REFLEKSI

PERTANYAAN ALKITAB

1. Hewan apakah yang dipakai iblis untuk memanipulasi Hawa memberontak terhadap Allah?

2. Apa kata hewan tersebut kepada Hawa tentang akibatnya jika ia memakan buah yang dilarang itu?

PERTANYAAN APLIKATIF

1. Sebutkan hal-hal yang dalam Iman Kristen dianggap salah, tetapi masih Anda lakukan!

2. Apa saja yang dapat Anda dan keluarga lakukan untuk tidak melanggar perintah-perintah Allah?

KOMITMEN PRIBADI

Buatlah komitmen pribadi yang berkaitan dengan renungan hari ini.

POKOK DOA

1. Kepekaan untuk membedakan hal-hal yang dikehendaki Allah dan yang tidak berkenan bagi-Nya.

2. Kemampuan untuk saling memperhatikan di dalam keluarga agar tidak jatuh dalam dosa.

"Hanya ada dua jenis manusia:
orang benar yang menganggap dirinya pendosa
dan pendosa yang menganggap dirinya benar."
(Blaise Pascal - Filsuf Prancis)

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

KELUARGA SEBAGAI SEBUAH TIM #2

Renungan ini bertujuan untuk menyadarkan dan mengingatkan kita agar melihat keluarga kita sebagai sebuah tim, dengan kembali merenungkan tujuan awal Allah menciptakan dunia dan isinya, serta apa tujuan awal Allah menciptakan lembaga keluarga.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Family First Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.familyfirstindonesia.org