Kehidupan Yang KudusSampel

HIDUP DALAM KETAATAN PENUH DI DALAM TUHAN (Filipi 2:8)

Hidup dalam kekudusan berarti hidup dalam ketaatan penuh, dan bukannya sebagian, kepada Tuhan. Ini adalah ketaatan 100% kepada Tuhan dan Firman-Nya. Di dalam 1 Samuel 15:22, kita belajar bahwa mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, dan memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Tuhan lebih menyukai ketaatan kita daripada pengorbanan kita.

Tuhan Yesus Kristus adalah model ketaatan kita dalam hal penundukkan sepenuh-Nya kepada kehendak Bapa. Dia memilih untuk menaati Allah Bapa dengan mati di kayu salib sebagai ganti hidup baru dan keselamatan bagi seluruh umat manusia (Filipi 2:8). Tanpa ketaatan Tuhan Yesus kepada Bapa, kita tidak memiliki harapan sama sekali. Kita semua akan masuk dalam kematian kekal. Ketaatan Yesus adalah suatu hal yang harus kita tiru dan ingat.

Sebagai ciptaan baru di dalam Kristus, kita diberitahu untuk mengenakan Tuhan Yesus Kristus dan jangan merawat tubuh kita untuk memuaskan keinginan kita. (Roma 13:14). Kita harus menyerahkan hidup kita sepenuhnya (dan bukannya sebagian dari hidup kita) kepada Yesus. Saat kita hidup di dalam ketaatan penuh kepada Tuhan, Dia akan memampukan dan memberdayakan kita untuk hidup di dalam kebenaran dan kekudusan-Nya - seperti Nuh yang hidup dalam kebenaran di tengah orang-orang yang tidak kudus.

Tuhan memanggil kita untuk menjalani kehidupan yang kudus di 1 Petrus 1:16, “…kuduslah kamu karena Aku kudus.” Marilah kita memilih untuk menjalani kehidupan yang kudus dalam ketaatan kepada Tuhan Yesus yang telah menunjukkan jalan kepada kita.

KESIMPULAN

Menjalani kehidupan yang kudus berarti tinggal di dalam kebenaran dan kebenaran itu akan membebaskan kita. Kebenaran akan membebaskan kita dari kebohongan, tipu daya ajaran palsu dan guru-guru palsu. Kita akan dapat membedakan musuh yang akan mencoba untuk menyesatkan dan menipu kita.

Kebenaran akan menuntun kita dalam kehidupan yang kudus, untuk hidup di dalam takut akan Tuhan, taat secara total dan bergantung kepada-Nya, dan bukannya bergantung kepada kedagingan dan pengertian kita sendiri. Kebenaran juga akan membimbing kita dalam ketaatan dan penundukkan penuh kepada Roh Kudus untuk berjalan di jalan-Nya dan bukannya di jalan kita sendiri.

Renungkan

1.Aspek apa dalam kehidupan Saudara yang masih tidak sepenuhnya tunduk dan bergantung kepada Tuhan?

2.Apakah Saudara bersedia mati dalam aspek tersebut, menyerahkannya kepada Tuhan, dan membiarkan Roh Kudus untuk mengendalikan kehidupan Saudara sepenuhnya?

3.Langkah-langkah iman atau disiplin rohani apa yang akan Saudara lakukan sekarang agar dapat hidup kudus di tengah-tengah godaan dan tantangan hidup?