Bercerita Tentang Yesus DiSampel
Tugas VS Identitas
Apakah arti Amanat Agung bagi kamu secara pribadi? Apakah merupakan “tugas”, ataukah “tanggung jawab”? Tentu pandangan seperti ini ada di antara kita. Hal ini datang karena banyaknya pemahaman yang berkata bahwa sebagai orang yang telah menerima pengampunan, adalah merupakan kewajiban kita untuk meneruskan berita tentang Injil. Namun benarkah ini? Maksudnya, benarkah Amanat Agung hanya sampai pada batas tugas dan tanggung jawab?
Ada hal yang perlu diluruskan bila kita hanya memahami Amanat Agung sebagai tugas dan tanggung jawab. Kalau memang demikian, kita akan menghidupi Amanat Agung yang di dalamnya terdapat target – dan ini akan membuat kita kelelahan. Pikiran kita akan dipenuhi cara demi cara lalu kemudian hasil demi hasil. Ini bukanlah Amanat Agung yang sebenarnya – yang Tuhan ingin kita kerjakan.
Bila kita melihat Amanat Agung sendiri dalam kitab Lukas, satu ayat yang singkat yang menjadi inti dari Amanat itu sendiri adalah “Kamu adalah saksi” (Luk 24:48). Kalimat ini diucapkan setelah ayat sebelumnya Yesus mengingatkan bahwa “dalam namaNya, berita tentang pertobatan ini harus disampaikan ke segala bangsa” (ayat 47).
“Kamu adalah saksi.” Ya, kita adalah saksi. Ayat ini tidak tertulis: “tugas kamu adalah bersaksi.” Yesus ingin menjelaskan tentang identitas kita sebagai saksi. Ini berarti, kita dan segala kegiatan kita, nama dan identitas kita, apapun pekerjaan kita, siapapun kita di dalam lingkungan sosial, kita adalah saksi. Bersaksi bukanlah sekedar tugas kita, tapi itu adalah diri kita sendiri.
Bersaksi bukanlah tugas pendeta. Bersaksi adalah identitas bagi semua orang yang sudah menerima pengampunan dari Kristus. Kalau kita tidak bersaksi, berarti itu bukan kita. Kita yang seharusnya adalah kita yang terus bersaksi. Itulah sebabnya, apapun profesi kita saat ini, harus kita kerjakan dalam integrasi identitas kita. Jangan pisahkan profesi dan bersaksi. Di dalam profesi inilah terdapat kesaksian. Justru profesi kita saat ini membantu kita bersaksi bagi semua orang.
Kalau kita bersaksi karena tugas, kita akan mudah merasa lelah. Kita juga dapat merasa kecewa bila mengalami penolakan. Namun bila kita sadar, identitas kita sebagai orang yang ditebus, kita akan merasakan sukacita dan justru mendapat semangat dalam penolakan.
Kalau kita bersaksi karena tugas, maka hubungan kita dengan pemberi amanat adalah “tuan dan budak.” Meski dalam banyak kesempatan istilah itu muncul, tapi di atas itu, Yesus menyebut kita sahabat bukan lagi hamba. Dalam bersaksi, sesungguhya kita sedang mengerjakan identitas kita, sedang menjadi diri sendiri di dalam Tuhan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Panggilan setiap orang Kristen adalah untuk bercerita mengenai Yesus yang mengubah hidup dan bagaimana Dia dapat benar-benar mengubah setiap orang. Renungan 5 Hari ini menawarkan panduan praktis tentang bagaimana Anda dapat mengikuti panggilan ini setiap hari dan melihat bagaimana Yesus mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitar Anda yang perlu mengenalNya.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada yesHeis karena telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://yesheis.com/