Memulai Perjalanan PengampunanSampel

Memulai Perjalanan Pengampunan

HARI KE 3 DARI 3

Pengampunan, Hal-hal Praktis

1. Menerima kenyataan akan kesakitan kita.
Kita tidak perlu menyangkal kenyataan akan kesakitan kita. Selidiki hati dan perasaan kita. Dan akui saja jika memang ada marah, kecewa, dendam, sakit hati, dan lain-lain.

Selidiki perasaan kita yang terdalam.
Apakah kita berusaha melupakan dan memendamnya, tetapi rasa sakit hati itu masih kita simpan erat-erat?

Atau kita berusaha menyangkal rasa sakit kita?

Atau kita berusaha mencari-cari alasan untuk membenarkan perbuatan orang yang menyakiti kita, sebagai pelampiasan untuk melupakan dendam itu?

Ambillah sehelai kertas, dan tuliskan nama-nama orang yang telah menyakitimu atau yang Saudara masih merasa marah. Tuliskan apa yang telah mereka lakukan dan rasakan emosi dan perasaan Saudara.

Perjalanan pengampunan kita dimulai dengan kita mengakui kalau kita telah disakiti. Selidikilah lubuk hati kita yang terdalam.

2. Pilihlah kemurahan gantinya penghakiman

Bedakan antara dosanya dan si pendosa. Dosa dan perbuatan jahat yang orang lain lakukan kepada kita tidak perlu kita benarkan. Kesalahan mereka adalah kesalahan.

Namun dosa dan pendosa adalah dua hal yang berbeda. Dosanya adalah kejahatan atau kekejian, si pendosa adalah orang yang dikasihi Allah dan Allah minta agar kita ampuni.

Kita tidak perlu menunggu sampai orang yang bersalah kepada kita untuk meminta maaf. Pengampunan kita, bisa kita lepaskan saat kita membuat pilihan kita.

Jangan lihat dirimu lagi sebagai seorang korban, tetapi lihatlah dirimu sebagai seseorang yang dianugerahi kekuatan untuk mengampuni. Pandanglah Sang Bapa yang dengan kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dirimu dengan kuasa Roh Kudus yang dahsyat dan saat Saudara mengambil langkah iman ini, Saudara akan merasakan hadirat Kristus di hatimu, dan di sana – di hatimu – kasih Kristus itu mengalir, membungkus, meresap, dan berakar kuat ; lalu tanpa Saudara sadari, pengampunan itu mengalir secara ajaib (bandingkan Efesus 3:16-17).

3. Gunakan hikmat dalam hubungan kita selanjutnya.
Beberapa hal praktis yang bisa kita pakai sebagai tuntunan, misalnya, kita juga bijaksana untuk bertindak ke depannya. Kita mengampuni orang yang menyakiti kita, tetapi kita juga perlu mengambil langkah-langkah yang penting untuk menjaga kita supaya tidak disakiti lagi, misalkan menjaga jarak. Kalau Saudara ditipu, tentu Saudara juga dapat mengambil pelajaran supaya tidak ditipu terus menerus. Kalau seseorang memang tidak bisa dipercaya, tentu Saudara akan lebih berhati-hati.

Kadang-kadang kita juga perlu melakukan konfrontasi, menegur, mengoreksi orang yang bersalah tersebut. Kita lakukan karena kita mengasihi dia, bukan karena dendam, tetapi untuk memberitahukan dan menjelaskan kesalahan apa yang telah dia lakukan atau menjelaskan posisi kita.

4. Pengampunan yang utuh, terutama untuk luka yang dalam, kadang butuh waktu lama.
Jalanilah perjalanan itu bukan dengan kekuatan sendiri, tetapi oleh kuasa Roh Kudus yang membanjiri hati kita yang terdalam. Berusaha mengandalkan kekuatan sendiri, atau berusaha untuk memenuhi tindakan moral, acapkali menjadi bumerang yang tambah menyakiti diri sendiri. Mungkin perjalanan tersebut panjang, tetapi Roh Kudus selalu memegang tangan kita.

5. Apa yang akan kita alami lewat perjalanan pengampunan ini?

  • Pengampunan membebaskan kita dari rasa kepahitan, kebencian dan kemarahan
  • Pengampunan membebaskan kita dari beban yang tidak perlu kita tanggung
  • Pengampunan mengizinkan damai sejahtera Allah melingkupi kita sepenuhnya
  • Pengampunan menyaksikan kepada orang lain bahwa kita sendiri telah menerima pengampunan Tuhan sehingga kita dapat mengampuni
  • Pengampunan juga membawa pendamaian dengan orang yang menyakiti kita dan memberkati hidup mereka

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Memulai Perjalanan Pengampunan

Siapa yang nggak pernah disakiti dalam hidup? Selama kita punya hubungan dengan orang lain, akan selalu ada risiko untuk dilukai. Semakin dekat hubungan kita dengan seseorang, semakin terbuka kemungkinan untuk saling menyakiti. Sakit hati dan dendam adalah beban berat yang tidak perlu kita tanggung. Maukah kita memulai langkah pertama dalam perjalanan pengampunan kita? Ikuti renungan singkat ini selama 3 hari ke depan dan kiranya Roh Kudus menuntun Saudara.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com/