Memulai Perjalanan PengampunanSampel

Memulai Perjalanan Pengampunan

HARI KE 2 DARI 3

Pengampunan, Hasil Karya Kasih yang Sulit dan Berat.

Pengampunan itu sulit dan berat, terlebih saat kita disakiti oleh orang yang dekat dengan kita atau oleh orang yang kita kagumi atau hormati. Kedekatan kita dengan seseorang membiarkan kita membuka diri kita dan menjadikan kita lebih rapuh dan terbuka untuk dilukai.

Ketika Allah menciptakan manusia dan menempatkan mereka di taman Eden, Allah memberikan kehendak bebas kepada mereka. Itulah anugerah kasih Allah pada manusia, sekalipun Dia mengetahui bahwa anugerah kehendak bebas itu memberikan peluang bagi manusia untuk menyakiti hati Allah. Kasih itu memberikan kebebasan, karena tanpa itu, manusia cuma akan jadi robot. Tidak ada kasih yang tulus tanpa ada kebebasan.

Lalu terjadilah, bahwa benar manusia mengkhianati Allah dan malah kejahatan mereka semakin menjadi-jadi.

Tetapi bagaimana reaksi Tuhan? Di dalam Roma 5:6-8, “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati –. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

Ketika Allah menciptakan manusia, Dia sudah mempersiapkan pengampunan itu. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, dan menyeret semua keturunannya ke dalam dosa, Allah menjanjikan kedatangan Kristus di masa depan untuk menebus dosa manusia. Di titik kejatuhan Adam, Dia sudah mempersiapkan jalan keluar agar kita semua beroleh pengampunan di dalam Kristus.

Di atas kayu salib itu juga, di mana Dia dipaku, disesah, ditusuk, Tuhan Yesus mendemonstrasikan pengampunan-Nya kepada orang-orang yang menyiksa-Nya. “Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya” (Lukas 23: 33-34). Teks bahasa Yunaninya menyiratkan perbuatan yang berulang-ulang, artinya Tuhan Yesus terus menerus mengucapkan pengampunan-Nya. Saat Dia dicambuk, Dia berbisik, “Bapa, ampuni mereka.” Saat mereka memaku Dia, setiap paku menusuk-Nya, Dia berdoa lagi, “Bapa, ampuni mereka...” Dan seterusnya.

Tuhan Yesus telah memberikan ilustrasi yang nyata dalam peristiwa di atas, untuk menyiratkan sebuah karya yang lebih besar lagi, bahwa kematian-Nya di kayu salib itu adalah untuk memberikan pengampunan akan semua dosa manusia sejak Adam sampai ke masa depan. Apa yang Tuhan lakukan bukan hanya sekedar mau mengampuni lalu melupakan kita, namun Dia mempersatukan kita lagi yang terputus dari Allah karena dosa, ke dalam kasih dan kelimpahan pemeliharaan-Nya.

Ketika kita berdosa kepada Allah, Allah tetap terus menerus mencari kita. Kita seperti domba yang tersesat dan Sang Gembala terus menerus mencari kita. Kita seperti anak bungsu yang durhaka, tetapi Sang Bapa terus menerus menunggu kita. Kita seperti bangsa Israel yang tegar tengkuk dan selalu memberontak, namun Allah tak henti-hentinya mengulurkan tangan-Nya.

Pengampunan itu adalah karya kasih yang sulit dan berat. Allah mencontohkannya kepada kita, bagi kita. Dan Dia tahu, mustahil kita dapat melakukannya dengan kekuatan sendiri, oleh sebab itu Dia mendemonstrasikannya kepada kita dan mengaruniakan kuasa Roh Kudus yang membanjiri hati kita dengan kasih Allah, sampai pengampunan kita mengalir keluar.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Memulai Perjalanan Pengampunan

Siapa yang nggak pernah disakiti dalam hidup? Selama kita punya hubungan dengan orang lain, akan selalu ada risiko untuk dilukai. Semakin dekat hubungan kita dengan seseorang, semakin terbuka kemungkinan untuk saling menyakiti. Sakit hati dan dendam adalah beban berat yang tidak perlu kita tanggung. Maukah kita memulai langkah pertama dalam perjalanan pengampunan kita? Ikuti renungan singkat ini selama 3 hari ke depan dan kiranya Roh Kudus menuntun Saudara.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com/