Anak Panah TerakhirSampel

BERSIAPLAH SAAT ANDA TIBA DISANA

Pada usia 29 saya telah menjadi seorang pastor dari sebuah jemaat kecil di Dallas Selatan, Texas selama enam tahun. Sebuah acara besar bertema iman berlangsung di Reunion Arena setiap tahun dan biasanya saya menjadi sukarelawan di sana sebagai, intinya, penyambut tamu. Tepat sebelum acara dijadwalkan untuk mulai, direktur eksekutif dari konferensi datang kepada saya dan berkata bahwa pembicara utama tidak bisa hadir dan saya harus menggantikannya. Diperlukan banyak bujuk rayu darinya untuk membuat saya percaya bahwa ia menginginkan saya untuk melangkah ke atas panggung di hadapan 20.000 orang dalam waktu kurang dari satu jam.

Malam itu saya mengerahkan segenap tenaga yang ada, namun itu bukan karena saya ada di hadapan ribuan orang. Ini sama rasanya seperti setiap minggu yang saya alami dengan 20 atau 200 orang yang berjalan melewati pintu gereja saya. Setelah itu, sang direktur berkata kepada saya bahwa ia pernah melihat saya berkhotbah dalam Bahasa Spanyol di gereja saya tanpa sepengetahuan saya – ia tidak mengerti apa yang saya bicarakan, namun ia tahu ini terjadi di dalam ruangan dan mempercayakan saya momen yang besar karena momen yang kecil.

Ingatlah bahwa Yesus meletakkan prinsip ini bagi kita: barang siapa yang setia dengan perkara-perkara kecil akan dipercayakan dengan perkara-perkara besar. Banyak dari kita yang berusaha untuk sampai "di sana", dimana pun "di sana" itu, namun ketika kita sampai disana, kita belum siap. Tragedi besarnya adalah menjalani hidup Anda menantikan momen itu datang bukannya menjalani hidup mempersiapkan momen itu datang.

Apa yang saya pernah lihat sepanjang hidup adalah, dari persepsi kita, kita bertanya-tanya mengapa Allah tidak memberikan kita kesempatan yang kita rindukan, dan dari persepsi-Nya, Ia bertanya-tanya mengapa kita memilih untuk tidak bersiap-siap untuk kesempatan-kesempatan yang Ia tempatkan di harapan kita. Anda tidak bisa mengetahui setiap tantangan yang akan Anda hadapi, namun Anda bisa mengetahui siapa diri Anda ketika Anda menghadapi tantangan itu!

Adakah area dalam hidup Anda dimana Anda merasa bahwa Allah tidak memanggil Anda untuk mempersiapkan diri untuk sesuatu yang lebih besar? Bagaimana Allah telah menghargai kepengurusan Anda akan hal-hal yang kecil dengan kepercayaan untuk yang lebih besar?

Terima kasih telah membaca Rencana Bacaan YouVersion dari Erwin!

Pesan buku Anda hari ini! Anak Panah Terakhir klik di sini