Jalan Serta Yesus | 7 Hari Saat Teduh untuk Menyambut PaskahSampel
Perjamuan Malam Terakhir
Paskah adalah hari raya penting yang dirayakan oleh orang-orang Yahudi untuk memperingati penyertaan Tuhan yang membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir (Keluaran 12-13). Pada masa Perjanjian Baru, perayaan Paskah umumnya mencakup praktik meminum empat cangkir anggur di antara waktu makan, untuk mengingat kembali janji Allah di Keluaran 6:5-7.
Cangkir anggur pertama mengingatkan mereka akan janji penyertaan Allah: “Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir” (ayat 5). Cangkir kedua mengingatkan mereka akan bagaimana Allah memerdekakan mereka dari belenggu: “...[Aku] melepaskan kamu dari perbudakan mereka” (ayat 5). Cangkir ketiga mengingatkan mereka tentang bagaimana Allah membenarkan mereka: “[Aku] akan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat” (ayat 5). Cangkir terakhir mengingatkan mereka tentang bagaimana Allah menjadikan mereka kepunyaan-Nya: “Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu” (ayat 6).
Ketiga Injil sinoptik mencatat peristiwa ketika Yesus dan para murid meminum cangkir-cangkir anggur dalam peristiwa yang kita kenal sebagai Perjamuan Malam Terakhir. Ini bukan acara makan-makan biasa. Ini jamuan makan yang dilakukan dalam konteks merayakan Paskah, untuk memperingati bagaimana Allah menyelamatkan Israel dari perbudakan di Mesir dan tulah kematian jasmani. Namun, dalam Perjanjian Baru, pentingnya makna perjamuan ini bukan karena fakta historis yang menyertainya, melainkan apa yang jadi perintah Yesus kepada para murid.
Markus 14:22 menjelaskan bagaimana Yesus mengambil roti, memecah-mecahkannya, lalu memberikannya kepada para murid. Menurut praktik kuno, peristiwa ini terjadi di antara prosesi meminum cangkir anggur kedua dan ketiga. Saat memecah-mecah roti, Yesus sedang menyiratkan bahwa makna dari roti itu adalah tubuh-Nya, dan cangkir anggur adalah darah-Nya yang ditumpahkan bagi banyak orang.
Setelah meminum cangkir anggur ketiga, Yesus memberitahu para murid bahwa Dia tidak akan meminum lagi hasil pokok anggur sampai kerajaan-Nya datang (ayat 25). Mereka lalu menutup perjamuan malam itu dengan menyanyikan pujian dan pergi ke Bukit Zaitun (ayat 26). Yesus dengan sengaja menyudahi perjamuan makan itu tanpa meminum cangkir ke-empat. Apa artinya?
Dengan menekankan bahwa Dia akan meminum cangkir anggur terakhir hanya ketika Dia datang kembali, Yesus menunjukkan bahwa janji ke-empat hanya akan digenapi pada kedatangan-Nya yang kedua. Seluruh ciptaan masih menanti hari akhir itu, ketika Allah mengambil orang-orang dari segala suku dan bangsa untuk menjadi umat kepunyaan-Nya.
Saat kita ikut serta dalam Perjamuan Kudus hari ini, kita tidak hanya melihat pada karya Yesus di kayu salib yang telah tuntas, tetapi juga pada kedatangan-Nya yang kedua. Kita mengingat kata-kata Paulus: “Sebab, setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Korintus 11:26).
Kiranya kita selalu siap sedia menyambut kedatangan Kristus yang kedua. Maranatha!
Refleksi:
- Bagaimana pemahaman yang lebih dalam tentang liturgi Paskah dapat membantumu menghargai Perjamuan Kudus?
- Apa artinya bagimu untuk berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus di gerejamu hari ini? Bagaimana kamu menyatakan kematian Tuhan Yesus, sampai Dia datang kembali?
Doa:
Allah yang hidup, baharuilah kami dengan Roti Hidup dari surga yang menguatkan iman kami, menyalakan harapan kami, dan memperdalam kasih kami kepada-Mu. Kiranya kami selalu setia untuk menyatakan kematian Kristus, sampai Dia datang kembali. Dalam nama Kristus, amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Merenungkan penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib akan memperdalam penghayatan kita akan betapa besarnya kasih-Nya pada kita. Dan, merenungkan kebangkitan-Nya pada Minggu Paskah memberi kita harapan baru akan masa depan. Siapkan hatimu dengan meluangkan waktu terbaikmu, lalu berdoalah agar setiap artikel yang tertulis dalam renungan ini membuka kembali relung-relung hatimu untuk menerima kasih Kristus yang begitu besar, yang telah diwujudkan-Nya dalam kematian dan kebangkitan-Nya!
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread Asia Pacific yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.warungsatekamu.org/